ypmak
Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK)

Info Mimika

Tokoh Masyarakat Mimika dan NTT Bahas Persekusi Ormas Terhadap Mahasiswa di Kupang

Manuel meminta Kapolda dan Gubernur NTT agar segera menindaklanjuti kasus ini dan Ormas mengatasnamakan warga NTT secara keseluruhan.

Penulis: Marselinus Labu Lela | Editor: Roy Ratumakin
Tribun-Papua.com/Marselinus Labu Lela
Pemerintah, TNI-Polri, tokoh masyatakat Mimika, dan tokoh masyatakat Flobamora Nusa Tenggara Timur (NTT) bahas persekusi Organisasi Masyarakat (Ormas) di Kupang terhadap mahasiswa Papua yang melakukan demonstrasi pada 1 Desember 2023 lalu. 

"Para tokoh Mimika jangan berikan raung untuk itu, kalau ada percikan kita semua bisa menetralisasi keadaan itu," katanya.

I Gede Putra berharap agar, bersama-sama menumbuhkan komitmen menjaga keamanan di Mimika.

"Setelah pertemuan ini akan dipublikasikan agar jangan ada pihak yang memanfaatkan kesempatan ini dan dapat merugikan kita semua," katanya.

Di sisi lain Pasi Intel Kodim 1710 Mimika, Lettu Kav Delfie Dolfi Goni mengatakan, Kodim sama seperti apa yang disampaikan oleh Kapolres.

"Harapan kami apa yang terjadi di NTT tidak mengacaukan Timika apalagi saat ini kita masuk dalam tahapan Pemilu," katanya.

 

 

Menurutnya, apa yang terjadi di sana diharapkan tidak sampai di Mimika.

"Kasus tersebut telah dilakukan proses hukum dan saya harapkan tidak mengganggu aktivitas masyatakat di Mimika," katanya.

Senada dengan hal itu, Ketua Flobamora Mimika, Marthen L Moru mengatakan, warga NTT yang ada di Mimika juga merupakan warga Papua, sehingga sangat disayangkan ketika ada Ormas melakukan persekusi terhadap anak Papua di Kupang.

"Atas nama warga NTT di Papua kami minta maaf atas kejadian itu. Sekali lagi urusan mereka di Kupang tidak ada kaitannya dengan kami yang menetap puluhan tahun di Papua," katanya.

Baca juga: Pengurus Flobamora Kabupaten Keerom Dilantik, Nikolaus Pereira: Siap Dukung Program Pemerintah

Marthen berharap kepada para tokoh Papua agar bisa memisahkan persoalan terjadi di Kupang beberapa waktu lalu.

"Saya mewakili sekitar 6.000 warga NTT di Mimika minta maaf atas perlakuan Ormas di Kupang terhadap mahasiswa Papua agar bisa hidup nyaman, bekerja dan menjalin hubungan baik dengan orang Papua selama ini," ujarnya.

Ia menyebut, mereka di sana tidak tahu kehidupan kekerabatan dibina oleh orang NTT selama ini di Papua.

"Sekali lagi kami mohon maaf atas tindakan dilakukan oleh sekelompok Ormas di kupang yang melakukan persekusi terhadap mahasiswa Papua," ungkapnya.

Sumber: Tribun Papua
Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved