ypmak
Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK)

Info Papua Pegunungan

Felix Wanggai Deklarasikan Papua Pegunungan sebagai Provinsi Pertanian: Kita Mulai dari STIPER-PBW

Hari ini Provinsi Papua Pegunungan secara resmi deklarasikan dan menyatakan sebagai Provinsi Pertanian. Provinsi sayur-mayur

Penulis: Arni Hisage | Editor: M Choiruman
Tribun-Papua.com
PROVINSI PERTANIAN - Penjabat Gubernur Papua Pegunungan, Dr Felix Fernando Wanggai foto bersama Kepala LLDIKTI XIV Wilayah Papua Dr. Suriel S. Mofu, Asisten II Jayawijaya Lekius Yikwa, para tamu undangan serta wisudawan/i. Pada kesempatan itu, Pj Gubernur Papua Pegunungan mendeklarasikan sebagai provinsi pertanian. 

Laporan Wartawan Tribun-Papua.com, Arny Hisage

TRIBUN-PAPUA.COM, WAMENA – Pemerintah Provinsi Papua Pegunungan resmi mendeklarasikan sebagai Provinsi Pertanian yaitu dimulai dari Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian Petra Baliem Wamena (Stiper-PBW).

Hal itu dikatakan Penjabat Gubernur Provinsi Papua Pegunungan, Dr Felix Fernando Wanggai saat wisudah sarjana angkatan ke-XIV Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian Petra Baliem Wamena tahun akademik 2022/2023, Kamis (14/12/2023) di Hotel Grand Sartika Wamena.

Baca juga: Befa Yigibalom: Barometer Kemajuan RI ada di Provinsi Papua Pegunungan

“Hari ini Provinsi Papua Pegunungan secara resmi deklarasikan dan menyatakan sebagai Provinsi Pertanian. Provinsi sayur-mayur yang harus dikelola mulai dari hulu sampai hilir,” terangnya.

Lebih lanjut dia menjelaskan, hal itu sebenarnya sudah dilakukan sejak dulu. Menurutnya, Papua Pegunungan sebagai pengasil sayur mayur mulai dari tanam,diolah, petik sampai dijual.

Hal itu karena di Provinsi Papua Pegunungan memiliki tanah yang sangat subur untuk berbagai macam tanaman.

Oleh karena itu harus kita kelola dan memproduksikan sampai dengan keluar daerah,” paparnya.

Masih menurut Penjabat Gubernur Papua Pegunungan ini, guna meningkatkan pertanian di Papua Pegunungan harus dimulai dari hulu.

Yakni bagimana caranya pengelolaan lahan sampai dengan dijag tanaman ada yang 3 bulan, 6 bulan dan 9 bulan, setelah itu bagimana hipere ini langsung dijual atau bikin tepung, kripik sesuai dengan jurusan agroteknologi dan agribisnis.

“Sehingga kita punya sesuatu berkat dari tangan ini, kita bisa jual dan mendapatkan uang dari tangan kami sendiri,” jelasnya.

Menurutnya, pemerintah akan memberikan prioritas ke sektor pertanian ini dari hulu sampai hilir.

Baca juga: RICUH Pembagian Dana Desa di Tolikara Papua Pegunungan, Satu Polisi Terkena Panah

“Hal ini melekat ekonomi yang ada di bapak-bapak dan mama-mama, juga di kakak-kakak semua yang dapat menggerakkan ekonomi yang ada di Tanah Papua pegunungan,” urainya.

Oleh karena itu, lanjut dia, pihaknya sangat yakin Stiper Petra Baliem Wamena melakukan pendekatan yang tak hanya dari sisi keilmuan pertanian, tetapi juga pendekatan sosiologi, antropologi, sosial.

“Kita juga dilatih dari sisi rohanian harus banyak sabar dalam pengelolaan ini agar bisa mendapatkan hasil yang lebih baik dan bisa jual,” ujarnya.

Baca juga: CATAT, Ini Tujuh Agenda Utama Papua Pegunungan Christmas Week Festival 2023

Felix Wanggai menilai bahwa dalam konteks Stiper Petra Baliem Wamena ini melihat bahwa akan memberikan kontribusi yang baik kepada semua orang di Provinsi Papua Pegunungan, dan itu dibuktikan dengan hasil-hasil skripsi satu persatu dari kakak-kakak semua ini sangat luar biasa.

Halaman
12
Sumber: Tribun Papua
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved