Info Mimika
Johannes Rettob: Riskesdas Jadi Dasar Rencana Wujudkan Mimika Sehat, Cerdas dan Produktif
Ide dilakukan Riskesdas ini bisa muncul karena Pemkab dan Freeport berpikir tentang Sustainable Development Goals (SDGs).
Penulis: Marselinus Labu Lela | Editor: Paul Manahara Tambunan
Laporan Wartawan Tribun-Papua.com, Marselinus Labu Lela
TRIBUN-PAPUA.COM, TIMIKA - Hasil riset kesehatan dasar (Riskesdas) kolaborasi Pemda Mimika dengan PT Freeport Indonesia (PTFI) bertujuan mewujudkan Mimika sehat, cerdas, dan produktif.
Ide dilakukan Riskesdas ini bisa muncul karena Pemkab dan Freeport berpikir tentang Sustainable Development Goals (SDGs) atau tujuan pembangunan berkelanjutan.
SDGs merupakan komitmen global dan nasional dalam upaya untuk menyejahterakan masyarakat mencakup 17 tujuan dan sasaran global Tahun 2030.
Ini dideklarasikan baik oleh negara maju maupun negara berkembang di Sidang Umum PBB pada September 2015.
Baca juga: Bupati Mimika Eltinus Omaleng Bikin Pusing, Kepala Sekolah Diangkat Jadi Camat: Melanggar Aturan!
Ada 17 tujuan yakni, tanpa kemiskinan, tanpa kelaparan, kehidupan sehat dan sejahtera, pendidikan berkualitas, kesetaraan gender, air bersih dan sanitasi layak.
Selanjutnya energi bersih dan terjangkau, pekerjaan layak dan pertumbuhan ekonomi, industri, inovasi dan infrastruktur, berkurangnya kesenjangan, kota dan permukiman yang berkelanjutan, konsumsi dan produksi yang bertanggung jawab.
Kemudian penanganan perubahan iklim, ekosistem lautan, ekosistem daratan, perdamaian, keadilan dan kelembagaan yang tangguh, kemitraan untuk mencapai tujuan.
"Kami berpikir supaya manusia di Mimika ini sehat, pintar kemudian bisa produktif ini mulai dari kesehatan," ungkap Wakil Bupati Mimika, Johannes Rettob kepada Tribun-Papua.com, Sabtu (16/12/2023) di Hotel Horizon Ultima Timika.
Johannes mengatakan, perlu disadari bahwa, orang bisa sehat itu bukan hanya karena minum obat tapi kita harus sehat dari awal tidak boleh ada ISPA, tidak boleh ada TBC tidak boleh ada malaria dan penyakit lain.
"Makanya kita buat riset kesehatan dasar. Kita riset sampai siput, kepiting, ikan, kita riset semua untuk mengetahui mungkin dari makanan ini ada yang menjadi penyebab penyakit,” kata Johannes.
Ia menyebut, Mimika menjadi satu-satunya kabupaten di Indonesia yang melakukan Riskesdas.
Hasil dari riset ini dapat diketahui bahwa, ternyata mewujudkan manusia yang sehat banyak sekali faktor yang mempengaruhi seperti infrastruktur, pangan, gizi, perilaku hidup dan lainnya.
Lanjut Johannes, hasil Riskesdas ini disusun blueprint yaitu kerangka kerja terperinci sebagai landasan dalam pembuatan kebijakan yang meliputi penetapan tujuan dan sasaran, penyusunan strategi, pelaksanaan program, fokus kegiatan, serta implementasi dilaksanakan oleh setiap unit di lingkungan kerja," jelasnya.
Menurutnya, blueprint ini nanti digunakan untuk penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) lima tahun dan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) untuk 25 tahun.
Baca juga: VIRAL Ketua DPRD Mimika Usulkan 3 Nama Calon Pj Bupati Tanpa Rapat Pleno, Ada Apa?
Dalam blueprint ini akan diketahui upaya-upaya yang bisa dilakukan untuk menjadikan manusia yang lebih produktif, dengan berkolaborasi yang baik antara pemerintah pusat, pemerintah daerah dan pihak swasta.
"Tidak tumpang tindih. Jadi misalnya jika pemerintah sudah buat Puskesmas dan YPMAK membangun kampung sehat jangan di lokasi yang sama. Kalau sudah ada Puskesmas, kampung sehat pindah ke tempat lain supaya semuanya bekerja sama ucapnya.
Ia mengakui, sebanyak 60 sampai 70 persen pembangunan di Mimika dilakukan sektor swasta, pemerintah cenderung ke infrastruktur.
Namun dengan APBD yang sangat besar harus mampu memberdayakan dan membina masyarakat untuk peningkatan ekonomi,” tandas Johannes. (*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.