Berulang Kali Internet Putus di Merauke, Pj Gubernur: Ini Sangat Merugikan

Laporan Wartawan Tribun-Papua.com, Yulianus Bwariat

TRIBUN-PAPUA.COM, MERAUKE - Penjabat Gubernur (Pj) Provinsi Papua Selatan, Apolo Safanpo menyayangkan terulang kembali kejadian putusnya koneksitas jaringan Internet milik TelkomGroup di wilayah Merauke, Papua Selatan.

Putusnya jaringan Internet di awal 2024, sangat merugikan banyak pihak, sebab internet telah menjadi kebutuhan sehari-hari bagi semua kalangan.

Baca juga: KABEL OPTIK BERMASALAH, Pemkab Merauke Berupaya Ajak Provider Lain untuk Masuk

"Sangat merugikan baik dari sisi urusan pemerintahan, urusan bisnis swasta, maupun urusan kekeluargaan masyarakat," ucap Apolo di Merauke baru-baru ini.

Melihat hal itu dengan serius,  Apolo selaku pimpinan tertinggi pada pemerintahan provinsi Papua Selatan,  meminta kepada pihak TelkomGroup agar segera mengupayakan jaringan cadangan guna membackup gangguan Internet yang saat ini sedang terjadi di Merauke dan sekitarnya.

"Kami menghimbau dan meminta kepada pihak Telkom untuk segera mengupayakan jaringan cadangan untuk mendukung putusnya koneksitas jaringan Internet yang kualitasnya tidak jauh dari kualitas 4G sambil sesegera mungkin mengupayakan kembali perbaikan jaringan internet," tegas Gubernur.

Dirinya meminta kepada pihak TelkomGroup agar dapat melakukan perawatan jaringan secara rutin, agar potensi kerusakan dapat teridentitifikasi.

Baca juga: Jaringan Internet di Wamena Bermasalah Serius, Paskalis Kosay: Jangan Hanya Provider Tunggal

"Jangan hanya ketika rusak lalu kita kaget, jaringan ini tidak jauh berbeda dengan jaringan listrik, harus dilakukan perawatan secara rutin, jadi ketika tiang listrik itu sudah bengkok atau tidak bagus, sudah dilakukan langkah pencegahan sebelum timbulnya kejadian yang merugikan," tuturnya.

Mantan Rektor Universitas Cenderawasih itu berharap kepada pihak PT Telkom untuk serius dalam penanganan permasalahan jaringan Internet.

"Masyarakat kita ini sudah berada pada jaman modern digitalisasi sehingga sangat tergantung pada informasi dan komunikasi oleh karena itu ini harus serius penangnannya," tutup Apolo.  (*)