ypmak
Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK)

Info Merauke

Kabel Optik di Merauke Sengaja Dirusak? Basuki: Murni Force Majeure

Telkom Merauke menyampaikan, estimasi perbaikan kabel akan selesai pada tanggal 8 Februari 2024 atau paling lambat di minggu kedua Februari.

|
Penulis: Yulianus Bwariat | Editor: Roy Ratumakin
Tribun-Papua.com/Istimewa
EVP Telkom Regional 7, Agus Yudha Basuki, saat diwawancarai wartawan usai acara Media Gethring di Makassar belum lama ini. 

Laporan Wartawan Tribun-Papua.com, Yulianus Bwariat

TRIBUN-PAPUA.COM, MERAUKE - Sistem Komunikasi Kabel Laut (SKKL) - Sulawesi Maluku Papua Cable System (SMPCS) di ruas Merauke-Timika, mengalami gangguan pada Kamis, 4 Januari 2024 Pukul 09:50 WIB.

Gangguan diperkirakan terjadi pada KM 138 dari STO Merauke di kedalaman 42m (segmen laut).

Baca juga: KERUSAKAN KABEL OPTIK di Merauke, Telkom: Penyebabnya Belum Diketahui!

"Dapat kami sampaikan, Telkom tengah mempersiapkan perbaikan infrastruktur kabel laut yang terkena gangguan, dan saat ini Kapal DINEx Pasific Line (kapal khusus perbaikan jaringan SKKL) melakukan persiapan berangkat dari Batam menuju Makassar untuk selanjutnya loading kabel, peralatan penyambungan, dan personel teknis," ucap EVP Telkom Regional 7, Agus Yudha Basuki dalam keterangan tertulisnya, Rabu (10/1/2024).

 

 

Lanjut Agus, setelah memperoleh surat izin kerja, kapal akan segera bertolak ke titik gangguan kabel dengan perkiraan tiba di Merauke pada 31 Januari 2024 untuk dilakukan proses perbaikan dan penyambungan kabel.

Pihak Telkom juga menyampaikan bahwa estimasi perbaikan kabel akan selesai pada tanggal 8 Februari 2024 atau paling lambat di minggu kedua Februari.

Baca juga: KABEL OPTIK PUTUS, Kantor Telkom Merauke Penuh dengan Karangan Bunga Duka Cita

Gangguan yang menimpa sistem infrastruktur kabel laut Telkom tesebut murni merupakan force majeure, bukan faktor kesengajaan.

Agus menambahkan, adanya gangguan berulang pada SKKL bisa disebabkan oleh berbagai hal, diantaranya karena faktor alam seperti terjadinya gempa, vulkanologi, longsoran bawah laut, bocoran uap panas atau akibat aktivitas kegiatan pelayaran laut.

"Untuk kepastian penyebab gangguan akan kami sampaikan saat proses perbaikan SKKL nantinya," terangnya. (*)

Sumber: Tribun Papua
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved