ypmak
Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK)

Info Keerom

15 Mahasiswa USTJ KKN di Kabupaten Keerom, Wahfir Kosasih: Semoga Membantu Sektor Pertanian

Dalam kegiatan KKN ini mahasiswa fokus pada pendampingan pengolahan limbah kotoran sapi menjadi pupuk organik di Kampung Sanggaria.

Penulis: Ahmad Buendi Ginting | Editor: Lidya Salmah
Tribun-Papua.com/ Ginting
Wabup Keerom Wahfir Kosasih saat menerima Mahasiswa USTJ yang akan melakukan KKN di Sanggaria, Senin (15/1/2024). 

Laporan Wartawan Tribun-Papua.com, Ahmad Buendi Ginting

TRIBUN-PAPUA.COM,KEEROM - Pemerintah Kabupaten Keerom menerima 15 mahasiswa Universitas Sains dan Teknologi Jayapura (USTJ) yang akan melaksanakan Kerja Kuliah Nyata (KKN) di Kampung Sanggaria, Distrik Arso Barat. 

Belasan mahasiswa KKN ini diserahkan Warek III USTJ, M Rusdianto Abu kepada Wakil Bupati Keerom Wahfir Kosasih, di halaman kantor Bupati Keerom, Senin (15/1/2024). 

Turut hadir dalam kegiatan ini, yakni Sekda Keerom Trisiswanda Indra.

Baca juga: Hari Amal Bhakti di Pusatkan di Keerom, Gusbager: Kami Contoh Kerukunan Umat Beragama di Tanah Papua

Rusdianto Abu dalam sambutannya mengatakan. 15 mahasiswa USTJ ini akan melaksanakan KKN selama 30 hari.

"Dalam kegiatan KKN ini mahasiswa kami fokus pada pendampingan pengolahan limbah kotoran sapi menjadi pupuk organik di Kampung Sanggaria," ucapnya. 


Sementara itu, Wabup Wahfir Kosasih menyambut baik kehadiran mahasiswa USTJ yang akan KKN di wilayah Kabupaten Keerom. 



"Kami sambut baik dan mudah mudahan betah dan dapat berkontribusi nyata bagi masyarakat di Kabupaten Keerom," katanya.

Wabuh Wahfir Kosasih menyebut, ada dua gelar sarjana yang harus diketahui, yakni sarjana ilmiah yang dihasilkan dari perkuliahan di kampus, dan  sarjana alamiah yang ditempuh alam dan berada di tengah tengah masyarakat.

Sebab itu, ia mengingatkan agar seorang mahasiswa bisa menempatkan dirinya ketika berada di tengah masyarakat.

"Karena nantinya yang dia (mahasiswa) hadapi  bukan pertanyaan teknologi saja tetapi persoalan lainnya, karena para mahasiswa atau sarjana dianggap lebih dari masyarakat umum lainnya," ungkap Wabup Wahfir Kosasih.

Baca juga: Hadirkan Pelayanan Kesehatan Rujukan Mumpuni, Pemda Keerom Gandeng Tiga RS di Kota Jayapura 

Dirinya kembali berharap pengabdian mahasiswa kepada masyarakat tidak hanya pada saat momen KKN seperti ini, namun bisa diimplementasikan di berbagai bidang yang ada di Kabupaten keerom. 

"Karena Kabupaten Keerom ini masyarakat adalah petani dan saat ini di Indonesia termasuk Papua dan Keerom dihadapkan pada persoalan sulitnya pupuk dan penelitian yang dilakukan USTJ, sehingga kami ingin ada harapan baru dalam menyelesaikan atau membantu persoalan pertanian di sini," tandas Wabup Wahfir Kosasih. (*)
 

Sumber: Tribun Papua
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved