ypmak
Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK)

Info Merauke

Kapal Perbaikan Kabel Optik Kini Berada di Makassar, Bakal Menuju Perairan Merauke

Setelah mengangkut sejumlah kebutuhan untuk kelancaran proses pengerjaan kabel laut, kapal langsung bertolak ke titik lokasi putusnya kabel laut.

Penulis: Yulianus Bwariat | Editor: Roy Ratumakin
Tribun-Papua.com/Istimewa
Kapal Dnex Pacific Link, yakni kapal khusus khusus untuk perbaikan kabel optik bawah laut jalur Merauke-Timika kini telah tiba di Makassar. 

Laporan Wartawan Tribun-Papua.com, Yulianus Bwariat

TRIBUN-PAPUA.COM, MERAUKE - Kapal Dnex Pacific Link, yakni kapal khusus khusus untuk perbaikan kabel optik bawah laut jalur Merauke-Timika kini telah tiba di Makassar.

Kepala Kantor Daerah Telkom Merauke, Justino Fernandes menyampaikan, informasi pergerakan kapal yang awalnya berada di Batam, kini telah berada di Makassar guna mengangkut material kabel dan perlengkapan lainnya guna keperluan perbaikan kabel yang rusak pada ruas Merauke-Timika.

Baca juga: KABEL OPTIK BERMASALAH, Pemkab Merauke Berupaya Ajak Provider Lain untuk Masuk

“Selain material kabel, kapal tersebut juga mengangkut tenaga teknisi tambahan serta mengurus perizinan dan melanjutkan perjalanan ke lokasi putusnya kabel optik bawah laut yang jaraknya 138Km dari daratan Merauke,” kaya Justino.

Justino menjelaskan, untuk memperbaiki putusnya kabel optik bawah laut jalur Merauke-Timika, hanya dapat dilakukan oleh kapal khusus perbaikan kabel optik, dan kecepatan kapal tersebut tidak secepat kapal penumpang pada umumnya, sehingga masyarakat diharapkan untuk bersabar.

 

 

"Kapal Dnex Pacific Link adalah kapal khusus perbaikan kabel optik, dan kecepatan kapal tersebut tidak secepat seperti kapal penumpang," ucap Justino Fernandes kepada wartawan di Cafe RKD Merauke, Sabtu (20/1/2024).

Setelah mengangkut sejumlah kebutuhan untuk kelancaran proses pengerjaan kabel laut, kapal langsung bertolak ke titik lokasi putusnya kabel laut.

"Proses pengerjaan kabel laut juga tidak bisa cepat, harus kabelnya diangkat terlebih dahulu lalu dicek degan hati-hati, ketika kabel itu selesai disambung, akan dites lagi, jika belum normal maka akan dicek lagi apakah ada titik rusak yang baru atau tidak."

Baca juga: ADA KORUPSI Dibalik Rusaknya Kabel Optik Merauke? Nikolaus: Saya Minta Jaksa Periksa Ini

"Kapal akan selesai menjalankan tugasnya jika seluruh kabel benar-benar baik," tuturnya.

Sebelumnya, General Manager Telkom Witel Papua, Antonius Joko Sritomo dalam rapat koordinasi putusnya kabel optik bawah laut Merauke-Timika bersama Pj Gubernur Papua Selatan, Apolo Safanpo, mengatakan bahwa layanan jaringan internet bagi masyarakat Merauke selama penantian perbaikan kabel optik bawah laut Merauke-Timika tetap tersedia dengan kapasitas Bandwidth mencapai 7 Giga atau 15 persen dari kondisi normal.

Dirinya menuturkan, total Bandwidth beban kondisi normal layanan telekomunikasi di Merauke berada pada angka 64 Giga dan beban rata-rata diangkat 40 Giga.

Sehingga dengan tersedia Bandwidth 7 Giga saat ini berarti 15 persen dari kondisi normal atau masih jauh dari kondisi normal.

Baca juga: Jaringan Internet Rusak di Merauke, Telkom Tak Terlibat Dalam Jual Beli Voucher

Antonius juga menambahkan, dengan kapasitas yang ada untuk layanan SMS dan telepon biasa, masih dapat terlayani cukup baik, sedangkan untuk  layanan berbasis internet seluler 4G seperti pesan teks dan foto menggunakan aplikasi Whatsapp masih dapat digunakan, namun untuk pengiriman atau download video dan video streaming masih sangat berat.

"Dari sebanyak 155 tower BTS 4G di Merauke kami sudah mengaktifkan 55, namun pengguna seluler 4G  sangat banyak di Merauke sehingga kecepatan jaringan masih jauh dari kondisi normal," ujarnya.

Tidak hanya melayani kebutuhan masyarakat, dengan kapasitas yang terbatas saat ini, Telkom juga harus menjaga layanan-layanan yang vital seperti Kantor Pemerintahan, TNI Angkatan Laut, Darat dan Udara, serta Kepolisian.

"Khusus perguruan tinggi, Telkom baru bisa mengakomodir Universitas Musamus dengan kapasitas Bandwidth 150 mega," tutup Antonius.  (*)

Sumber: Tribun Papua
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved