ypmak
Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK)

Info Mimika

Ribuan Ternak Babi di Mimika Mati Diserang Virus ASF Dikuburkan Secara Masal

Dampak virus ini turut dirasakan warga yang sangat berdampak pada perekonomian hingga membuat peternak merugi.

Penulis: Marselinus Labu Lela | Editor: Roy Ratumakin
Tribun-Papua.com/Marselinus Labu Lela
Ribuan ternak babi di Kabupaten Mimika, Papua Tengah mati gegara diserang virus African Swine Fever (ASF). 

Laporan Wartawan Tribun-Papua.com, Marselinus Labu Lela

TRIBUN-PAPUA.COM, TIMIKA - Ribuan ternak babi di Kabupaten Mimika, Papua Tengah mati gegara diserang virus African Swine Fever (ASF).

Dampak virus ini turut dirasakan warga yang sangat berdampak pada perekonomian hingga membuat peternak merugi.

Baca juga: Ternak Babi Diserang Virus ASF, Pemda Mimika Bakal Siapkan Lahan Penguburan 

Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Mimika, drh Sabelina Fitriani mengungkapkan, virus ini sangat berdampak kepada masyarakat terlebih khusus para peternak babi.

"Saya himbau kepada seluruh peternak babi di Mimika untuk memisahkan ciri-ciri babi terpapar visus ASF agar tidak menular," kata drh Sabelina kepada Tribun-Papua.com, Sabtu (17/2/2024).

 

 

Ia mengatakan, kandang peternak terpapar ASF harus dikosongkan selama enam bulan agar virus tidak menyebar mengingat virus ini bertahan hingga 100 hari.

"Virus ini bisa bertahan hingga 100 hari pada kotoran dan air kencing babi dan enam bulan lamanya meskipun disimpan di kulkas," ujarnya.

Para peternak babi disarankan untuk mencuci kandang menggunakan bayclean dan sabun pembunuh kuman lainnya.

Baca juga: Belum Ada Temuan Kasus Virus ASF, Dinas Peternakan Antsipasi Penjualan Daging Babi dari Luar Papua 

"Virus juga bisa menempel di pakian manusia sehingga peternak harus steril. Bila perlu kandang babi sudah terkena virus, warga bisa membuat kandang baru dilokasi berbeda," katanya.

Lanjut drh. Sabelina bahwa, peternak merupakan korban virus ASF dilarang berkunjung ke kandang peternak lain karena bakal berdampak buruk terhadap ternak babi.

"Saat ini sudah 1.185 mati dan sudah dikuburkan secara masal oleh petugas dan warga sendiri," tandasnya. (*)

Sumber: Tribun Papua
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved