ypmak
Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK)

Info Merauke

MIRIS, Beras di Merauke Tembus Rp20.000/Kg, Ini Kata Bulog

Kepala Perum Bulog Merauke, Firman Mando menjelaskan, dinamika harga beras tidak terjadi di Merauke saja, namun telah menjadi isu nasional.

Penulis: Yulianus Bwariat | Editor: Roy Ratumakin
Tribun-Papua.com/Yulianus Bwariat
Kepala Perum Bulog Merauke, Firman Mando. 

Laporan Wartawan Tribun-Papua.com, Yulianus Bwariat

TRIBUN-PAPUA.COM, MERAUKE - Julukan Lumbung Pangan Nasional untuk kabupaten Merauke seakan mulai pudar.

Hal itu kini banyak dibicarakan kalangan masyarakat, sebab tampak terlihat jelas bahwa dalam waktu Dua hingga Tiga tahun terakhir, produksi beras Merauke sangat menurun, dan berimbas pada melonjaknya harga beras.

Baca juga: Pemerintah Bakal Impor Beras dari India dan Thailand, Bulog Merauke: Papua Selatan Dapat Bagian

Pantauan media ini, harga beras di Merauke saat ini tembus Rp 20.000/Kg khusus untuk beras premium jenis Thailand, sedangkan harga terendah Rp16.500/Kg.

Kepala Perum Bulog Merauke, Firman Mando menjelaskan, dinamika harga beras tidak terjadi di Merauke saja, namun telah menjadi isu nasional.

 

 

"Bukan hanya di Merauke, tapi ada ratusan kabupaten/kota yang mengalami kenaikan harga beras baik medium maupun premium," ungkap Firman kepada wartawan di Merauke, Kamis (22/2/2024).

Faktor yang menyebabkan itu, lanjut Firman, tingginya permintaan namun tidak sepadan dengan jumlah yang diproduksi.

"Aakibat elnino kemarin yang berkepanjangan dan gagal panen sehingga stok dalam negeri berkurang, sementara permintaan terus naik dan meningkat, itu memicu kenaikan harga beras," jelasnya.

Baca juga: Pembagian Bansos Jelang Pemilu Diduga Picu Kenaikan Harga Beras, Ini Penjelasan Satgas Pangan Polri

Untuk mengimbangi kenaikan harga beras, pihaknya melakukan operasi pasar dengan harga Rp 12.000/Kg.

Namun, operasi pasar yang dilakukan Bulog tidak mampu menekan kenaikan harga beras di pasar.

Kabulog Merauke mengakui, beras yang kini beredar di Merauke, sebagian besar didatangkan oleh pedagang dari luar Merauke. 

‘’Sebagian beras yang beredar itu sudah didatangkan oleh teman-teman pedagang dari luar Papua, baik Jawa maupun Makassar dengan harga beli disana antar Rp15.000-Rp16.000 perkilonya, sehingga saat sampai di sini, tentunya sudah naik dengan harga antara Rp17.000, bahkan sampai Rp20.000 karena harus menghitung biaya transpor dan nilai keuntungan," pungkasnya.  (*)

Sumber: Tribun Papua
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved