Info Papua Pegunungan
Punya Nilai Historis, Titik Pembangunan di Papua Pegunungan dimulai dari Kampung Wesaput
Di kampung ini ada sebuah pohon pinus yang dibawa oleh misionaris Katolik dari Belanda.
Penulis: Arni Hisage | Editor: Lidya Salmah
Laporan Wartawan Tribun-Papua.com, Arny Hisage
TRIBUN-PAPUA.COM, WAMENA – Pembangunan di Provinsi Papua Pegunungan dimulai dari Kampung Wesaput, Kabupaten Jayawijaya, di mana merupakan tempat bersejarah dalam penyebaran titik awal cikal bakal pusat pemerintahan di provinsi ini.
Tepatnya di lokasi yang pernah dijadikan Museum kebudayaan Jayawijaya di Wesaput, dulunya juga pernah menjadi kota lama awal pembangunan di Lembah Balim, Jayawijaya.
Baca juga: Peduli Pendidikan, Velix Wanggai Kunjungi Mahasiswa Papua Pegunungan di Manokwari
Hal itu diungkapkan Pj Gubernur Papua Pegunungan, Velix Fernando Wanggai saat berkunjung ke Distrik Wesaput sekaligus meninjau lokasi pembangunan pada Rabu (21/2/2023).
"Kita akan mengawali dengan menata dan membangun kawasan ini yang telah menjadi kota lama di Papua Pegunungan," katanya.
Dari hasil diskusi bersama sejumlah tokoh masyarakat dan agama di Distrik Wesaput, lanjut Velix, dorongan merevitalisasi kota tua terebut sebetulnya proses pembangunan sudah dimulai di jaman Bupati Jayawijaya JB Wenas.
"Sehingga saya pikir ini menjadi momen yang baik, sudah memenuhi sebuah tempat yang bersejarah sama juga dengan titik datangnya misionaris Katolik," ujarnya.
Dengan demikian, hal itu akan menjadi sebuah tempat pengingat dari sebuah sentra pemerintahan, titik awal atau titik nol memulai pemerintahan Papua Pegunungan dan juga dapat dijadikan sebuah destinasi wisata seperti di kota-kota lainya di Indonesia dalam menata berbagai kota-kota lama atau tua.
Meskipun di kota-kota lain lebih kepada bangunan-bangunan struktur pemerintahan kolonial, namun di Wesaput yang dikunjungi Gubernur itu dinilai mempunyai histori yang luar biasa.
Baca juga: Pemprov Papua Pegunungan Fokus Benahi Wajah Kota Wamena di Tahun 2024, Ini Alasan Velix Wanggai
Di kampung ini ada sebuah pohon pinus yang dibawa oleh misionaris Katolik dari Belanda, kemudian ada sebuah rumah lama terbuat dari kayu yang masih terpelihara sehingga dijadikan sebagai sebuah tempat yang bersejarah.
"Minggu ini saya akan langsung kerahkan 180 anggota Satpol PP yang telah dikukuhkan untuk turun membersihkan tempat ini, sebagai penanda pemerintah provinsi akan menata dan membangun kembali kota tua di Distrik Wesaput ini," tutup Velix. (*)
Panitia Pra Sinode Gereja Katolik Dekenat Pegunungan Tengah Gelar Refleksi Budaya |
![]() |
---|
Ones Pahabol Dorong ASN Papua Pegunungan Jalankan Agenda Prioritas Nasional |
![]() |
---|
Kantor Pemprov Papua Pegunungan Dibangun Bersebar, Jhon Tabo: Tingkatkan Ekonomi Rakyat |
![]() |
---|
Wakil Ketua DPR Papua Pegunungan Terima Aspirasi Pembangunan Jalan dan Jembatan di Lanny Jaya |
![]() |
---|
DPR Papua Pegunungan Beri Pesan Rohani ke Peserta Pembaptisan dan Jemaat di Poga |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.