Info Merauke
Warga Papua Nugini di Perbatasan Menggantungkan Hidup pada Indonesia
Tuan Dusun Rawa Kasat, Glen Mekuin, mengakui banyak warga PNG beraktivitas di Pasar Kasat, Merauke, Papua Selatan.
Penulis: Yulianus Bwariat | Editor: Paul Manahara Tambunan
Laporan Wartawan Tribun-Papua.com, Yulianus Bwariat
TRIBUN-PAPUA.COM, MERAUKE - Ratusan warga negara Papua Nugini (PNG) yang tinggal di perkampungan wilayah Merauke, menggantungkan hidupnya kepada Indonesia.
Tuan Dusun Rawa Kasat, Glen Mekuin, mengakui banyak warga PNG beraktivitas di Pasar Kasat, Merauke, Papua Selatan.
"Pasar Kasat beroperasi 2 kali seminggu, banyak warga PNG yang datang ke sini untuk aktivitas jual beli di pasar ini," ucap Glen kepada Tribun-Papua.com, Selasa (19/3/2024).
Ada sejumlah hasil buruan yang dijual di pasar tersebut, yakni ikan dan juga daging hasil buruan.
Baca juga: Banyak Pelintas Ilegal dari PNG ke Merauke, Imigrasi Bakal Bentuk Pos di Rawa Kasat dan Boven Digoel
"Mereka jual ikan dan daging di sini, selanjutnya, uang yang mereka dapatkan itu digunakan untuk membeli kebutuhan mereka seperti pakaian hingga bahan pangan untuk mereka bawa pulang ke kampung dan dinikamati keluarga mereka di PNG," jelasnya.
Ada berbagai alasan yang membuat warga negara PNG memilih berdiam di wilayah Indonesia.
Satu di antaranya adalah kampung mereka dekat dengan pasar tradisional di wilayah Merauke.
"Mereka beli BBM juga di sini untuk kebutuhan perahu mereka. Mereka lebih memilih ke Indonesia karena untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari."
"Mereka bisa dapatkan di sini, kemudian akses ke Indonesia lebih dekat daripada ke ibu kota PNG," jelas Glen.
Glen berharap, pemerintah Indonesia melalui instansi terkait dapat terlibat dalam pengawasan warga negara Asing.
Baca juga: PSBS Biak Rangkul Pemain Papua All Stars, Bidik Juara Liga 1 Musim Depan
Sehingga aktivitas warga PNG khususnya di Rawa Kasat, dapat dikontrol dan tidak mengganggu kelangsungan hidup masyarakat di perbatasan Indonesia.
Warga Papua Nugini, Seldon, mengakui dirinya senang ketika datang ke Indonesia.
Sebab, semua kebutuhan untuk kelangsungan hidup mudah didapat di Indonesia.
"Saya lebih senang datang ke Indonesia, karena kita bisa dapat makanan, kalau PNG susah untuk dapatkan makanan karena kota PNG jauh sekali dari kampung saya," ucap Seldon saat diwawancarai Tribun-Papua.com. (*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.