ypmak
Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK)

Papua Terkini

Pemuda Adat Papua: TNI Bukan Menyiksa Warga, Tapi Menginterogasi KKB Atas Sejumlah Aksi Penembakan

Yan Arebo berpendapat, tindakan sejumlah anggota TNI yang viral itu adalah langkah interogasi agar warga yang diduga merupakan simpatisan KKB.

Tribun-Papua.com/Istimewa
Ketua Umum Pemuda Adat Papua, Yan Christian Arebo 

TRIBUN-PAPUA.COM, JAYAPURA - Ketua Umum Dewan Pimpinan Nasional Pemuda Adat Papua, Yan Christian Arebo mendukung penuh upaya aparat TNI dan Polri menindak tegas Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Papua.

Menurutnya, video penyiksaan terhadap seorang warga di dalam drum oleh sejumlah anggota TNI di Kabupaten Puncak, Papua Tengah, adalah upaya mengungkap pelaku penembakan terhadap Sertu Ismunandar.

Ismunandar gugur ditembak KKB saat melakukan perjalanan ke daerah Kulirik dengan rekannya, Serka Salim Lestaluhu, pada Minggu (17/3/2024). 

Baca juga: Kasus Penyiksaan Warga di Puncak Papua Diusut, Polisi Militer Tahan 8 Prajurit TNI

Yan Arebo berpendapat, tindakan sejumlah anggota TNI yang viral itu adalah langkah interogasi agar warga yang diduga merupakan simpatisan KKB mengungkap nama-nama pelaku yang teribat dalam insiden penembakan di Gome, Kabupaten Puncak.

"Yang dilakukan anggota TNI itu adalah tindakan interogasi terhadap anggota TPNPB atau KKB untuk mendapatkan keterangan atas rekannya yang telah melakukan tindakan keji dan biadab terhadap prajurit TNI-Polri dan masyarakat sipil di wilayah itu," ujar Arebo lewat gawainya kepada Tribun-Papua.com, Senin (25/3/2024).

"Berarti ada kaitannya dengan penembakan terhadap TNI, jadi sudah tepat, bukan menyiksa warga sipil. Masyarakat harusnya melihat persoalan dengan baik," sambungnya.

Arebo berujar agar Pangdam XVII/Cenderawasih tidak perlu khawatir serta tidak perlu menanggapi kabar miring oleh publik terhadap prajurit di wilayah teritorialnya.

Sebab, penindakan hukum terhadap KKB adalah upaya TNI dalam mempertahankan wilayah negara kesatuan Republik Indonesia.

"Saya minta bapak Pangdam Cenderawasih tidak usah menanggapi apapun yang mendiskreditkan TNI-Polri," pungkasnya.

Sebelumnya, sebuah video berisi penyiksaan yang diduga dilakukan oleh sejumlah oknum aparat TNI terhadap Orang Asli Papua (OAP) beredar luas di sosial media, sejak Kamis (21/3/2024) malam.

Isi video yang diperoleh Tribun Papua.com, tampak warga tersebut diikat serta direndam dalam drum berwarna biru berisi air, lalu disiksa hingga berlumuran darah.

Meski disiksa, korban tetap tenang sambil menerima pukulan dari para prajurit TNI.

Merespon video viral tersebut, Koalisi Penagakan Hukum dan HAM (Paham) Papua mendesak agar komandan dan pelaku penyiksaan segera diproses hukum dan dipecat.

Baca juga: Tokoh Pemuda Dogiyai Desak Panglima TNI Usut Kasus Penyiksaan Warga Sipil Yahukimo yang Viral

Kabar terbaru, sebanyak 8 prajurit Yonif 300/Bjw telah ditahan karena diduga terlibat dalam kasus penganiayaan seorang warga di Distrik Gome, Kabupaten Puncak, Papua Tengah.

Delapan prajurit itu tengah menjalani pemeriksaan mendalam.

Tim Investigasi yang dibentuk langsung menuju tempat kejadian (TKP), sekaligus mengumpulkan data-data dan bukti-bukti hukum.

Panglima Kodam XVII/Cenderawasih menaruh atensi penuh atas kasus tersebut dan akan memproses siapa saja yang terlibat.

"Tim Investigasi juga berkoordinasi dengan Pomdam III/Siliwangi untuk melakukan pemeriksaan kepada para prajurit TNI yang diduga melakukan aksi kekerasan," ujar Kapendam XVII/Cenderawasih Letkol Inf Candra Kurniawan dalam keterangan tertulis, Senin (25/3/2024). (*)

 

 

Sumber: Tribun Papua
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved