KKB Papua
Pentolan OPM Egianus Kogoya Tuding TNI Lepaskan Bom ke Area Pengungsian Warga Sipil
Egianus menyebut, saat ini tentara Indonesia telah melanggar aturan menggunakan pesawat pemburu menurunkan bom pukul 04:00 WIT.
Penulis: Marselinus Labu Lela | Editor: Paul Manahara Tambunan
Laporan Wartawan Tribun-Papua.com, Marselinus Labu Lela
TRIBUN-PAPUA.COM, TIMIKA - Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) - Organisasi Papua Merdeka (OPM) di bawah komando Egianus Kogoya membeberkan lokasi perang melalui video yang beredar di sosial media.
Egianus Kogoya dalam video tersebut mengatakan, tentara Indonesia sudah mengetahui bahwa lokasi perang itu berada di Wamena sampai ke Mumugu, perbatasan Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan.
"Itu lokasi perang dan kami sudah kosongkan tempatnya. Kalau dari Kiamgi, Agandugume, Alama dan Mumugu dan Deselema itu adalah lokasi pengungsian masyarakat sipil," kata Egianus melalui video berdurasi 2.09 detik
Egianus menyebut, saat ini tentara Indonesia telah melanggar aturan menggunakan pesawat pemburu menurunkan bom pukul 04:00 WIT.
"Itu salah karena itu tempat dan lokasi masyarakat mengungsi. Kalau untuk Pilot Susi Air, Philips Mark Martens sudah aman dengan masyarakat. Kami TPNPB-OPM sedang putar untuk perang," ujarnya.
Baca juga: Organisasi Papua Merdeka Bertanggung Jawab Atas Penembakan yang Merenggut Komandan Koramil di Paniai
Lanjut Egianus, saat ini pilot sudah kembali ke tangan TPNPB-OPM di mana Egianus akan membawa pilot sampai ke daerah perang manapun.
"Saya minta tentara Indonesia jangan kasih turun bom lagi di tempat-tempat pengungsi. Tempat perang adalah jalan trans Wamena ke Nduga," tegas Egianus.
Penangkapan anggota KKB
Sementara itiu, operasi dan penangkapan KKB juga terus dilakukan.
Terbaru, pada Kamis, Satgas Damai Cartenz menembak mati dua anggota KKB, Afrika Heluka dan Toni Wetapo alias Toni Giban, di Yahukimo.
Kepala Operasi Damai Cartenz Komisaris Besar Faisal mengungkapkan, keduanya masing-masing anggota dari kelompok Kopi Tua Heluka dan kelompok Yotam Bugiangge.
Faizal menyebut, Afrika Haluka terlibat dalam banyak kasus teror di Yahukimo, terrmasuk penembakan pesawat Trigana Air Bandara Dekai pada 11 Maret 2023.
Sementara itu, Toni Wetapo juga terlibat sejumlah kasus teror di Yahukimo.
Satu di antaranya penembakan pesawat Wings Air di Bandara Dekai pada 17 Februari 2024.
Selain Afrika dan Toni, Satgas Damai Cartenz juga menangkap enam diduga anggota KKB.
Sebelumnya, aparat juga menembak mati dua anggota KKB, Abubakar Kogoya dan Demianus Magay, di Kabupaten Mimika, Papua Tengah.
Abubakar pernah terlibat penembakan di kawasan kantor PT Freeport Indonesia di Kuala Kencana pada Maret 2020.
Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan III Letnan Jenderal Richard TH Tampubolon mengatakan, kontak senjata berawal saat aparat mendengar letusan senjata api di kawasan Mile 69 Kali Kabur, Distrik Tembagapura, Kamis sore.
Aparat gabungan TNI-Polri kemudian menuju sumber suara serta berlanjut aksi kontak tembak.
”Pascakontak tembak ditemukan dua korban jiwa di pihak KKB Papua, salah satu di antaranya Abubakar Kogoya, juga ditemukan sebuah pucuk pistol. Adapun di pihak TNI-Polri nihil kerugian jiwa ataupun senjata,” ucap Richard.
OPM Tembak Komandan Koramil di Paniai
TPNPB- OPM bertanggung jawab atas penembakan yang merenggut nyawa Danramil Aradide, Kodim 1703-04/Deiyai, Letda Inf Oktovianus Sogalrey di Kabupaten Paniai, Papua Tengah.
Demikian disampaikan Juru Bicara TPNPB-OPM Sebby Sambom dalam keterang resminya kepada Tribun-Papua.com, Jumat (12/4/2024).

Oktovianus ditembak di kawasan Pasir Putih, Distrik Aradide, saat hendak menjemput barang kiriman ke pelabuhan.
Sebby menyebut Oktovianus ditembak di jalan trans Paniai-Intan Jaya, oleh Komandan Operasi TPNPB Mayor Osea Satu Boma bersama pasukannya pada Rabu (10/4/2024) pukul 17.00 WIT.
Baca juga: KKB Papua Menggila, Tembak Dua Warga Sipil di Kabupaten Puncak: Situasi Mencekam
"Komando Daerah Pertahanan XIII Kegepa Nipouda Paniai di bawah pimpinan Komandan Operasi TPNPB Mayor Osea Satu Boma bersama pasukannya masuk menyerang TNI di jalan trans Paniai-Intan Jaya," ungkap Sebby.
Atas peristiwa ini, Sebby mengumumkan wilayah Paniai sebagai daerah rawan konflik bersenjata antara TPNPB kontra aparat gabungan TNI-Polri.
Ia pun mengimbau masyarakat non-Papua agar segera angkat kaki meninggalkan wilayah ini.
"Manajemen Markas Pusat Komnas TPNPB mengimbau kepada warga immigran Indonesia segera tinggalkan wilayah Paniai. Jika Anda tidak mengindahkan maka Anda bagian dari Indonesian Security Forces, dan akan menjadi target kami," ujarnya. (*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.