ypmak
Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK)

Info Nabire

Pemuda Nabire Terpipu Belasan Juta Rupiah, Pelaku Catut Nama Pertamina dengan Modus Lowongan Kerja

Berikut Kronologis penipuan yang diceritakan oleh korban, Marten Degei kepada Tribun-Papua.com, di kediamannya:

Penulis: Yulianus Degei | Editor: Paul Manahara Tambunan
Freepik
Ilustrasi penipuan online 

Laporan Wartawan Tribun-Papua.com, Yulianus Degei

TRIBUN-PAPUA.COM, NABIRE - Pemuda asli Nabire bernama Marten Degei menjadi korban penipuan uang belasan juta rupiah.

Pelaku mencatut nama perusahaan BUMN PT Pertamina dengan modus penerimaan lowongan pekerjaan untuk melancarkan aksinya.

Awalnya, korban mendapatkan informasi soal lowongan kerja melalui email, bulan lalu.

“Waktu itu, saya menerima notifikasi lowongan kerja BUMN PT Pertamina melalui email, dan saya mengajukan berkas lamaran melalui email tersebut,” kata Marten kepada Tribun-Papua.com, Kamis (25/04/2024).

Berikut Kronologis penipuan yang diceritakan oleh korban, Marten Degei kepada Tribun-Papua.com, di kediamannya:

“Satu Minggu setelah mengirim berkas lamaran, saya menerima notifikasi email bahwa saya diterima bekerja di PT Pertamina.”

Baca juga: Crazy Rich Merauke Leluasa Beraktivitas di Luar Lapas, Berstatus Napi Kasus Penipuan: Ini Sosoknya

“Dipengumuman hasil perekrutan tersebut, terdaftar sekitar 20 orang, lengkap dengan nama, nomor hp, dan kota asal diseluruh Indonesia. Tanda tangan dan cap PT Pertamina pun tertera jelas dipojok.”

“Dalam pengumuman perekrutan, mereka suruh hubungi melalui nomor WA yang mereka sertakan disitu. Karena saya terbawa yakin dan percaya, saya langsung menghubungi nomor tersebut.”

“Setelah saya chat, PT Pertamina mengatakan bahwa untuk pembekalan akan dilakukan di Bandung, ongkos transportasi dan penginapan ditanggung sendiri, namun setelah pembekalan selesai PT Pertamina akan mengembalikannya.”

“Mengaku PT Pertamina ini mengatakan juga bahwa mereka telah bekerja sama dengan Traveloka, jadi peserta tinggal mengirim uang saja, untuk tiket dan lainnya mereka yang urus.”

“Saya terlanjur percaya, dan akhirnya saya menjawab bersedia, apalagi mereka bilang untuk bagian Papua itu gajinya besar, enam juta sampai sembilan juta perbulan.”

“Bajingan itu meminta alamat tinggal saya untuk mengecek harga tiket pesawat. Sayapun memberikan alamat tinggal saya.”

“Setelah beberapa menit, bajingan itu mengatakan ongkos transportasi ditambah uang penginapan mencapai sebanyak 13 juta.”

“Karena saya terlanjur percaya, saya mentransfer sebanyak 11 juta 5 ratus ribu, karena sisanya sudah sepakat untuk bayar susulan.”

“Setelah mengirim bukti transfer, saya disuruh tunggu karena sedang diproses. 3 jam berlalu, saya merasa kelamaan jadi saya menghubungi kembali, namun WA bajingan itu tidak aktif, saya telepon pun tidak aktif. Ternyata nomor hp saya diblokir, dan akhirnya saya sadar kalau itu penipuan.”

Baca juga: Terima Aduan Masyarakat, Komisi Yudisial Papua Awasi Sidang Kasus Penipuan di PN Jayapura

“Saya hubungi melalui email pun tidak ada balasannya. Saya pergi melaporkan hal ini ke Polres Nabire, namun sampai saat ini belum ada konfirmasi.”

“Saya juga mencoba hubungi, orang-orang yang ada di daftar pengumuman perekrutan tersebut, namun itu nomor-nomor tipuan semua.”

“Akhir saya pergi ke Pertamina terdekat untuk bertanya hal itu. Mereka bilang saat ini PT Pertamina tidak pernah membuka lowongan kerja.”

“Saya benar-benar ditipu, dan saya tak berdaya saat itu. Saya hanya berdoa supaya Tuhan mengampuni bajingan penipu itu,” jelas Marten.

Ketika ditanya Tribun-Papua.com, bukti penipuan itu dia tidak simpan, bahkan email tersebut sudah ia tutup.

“Waktu itu saya hampir stress, saya tidak menyimpan buktinya. Emailpun saya sudah tutup dan saya buka email baru lagi. Slip setoran pun saya lupa, apa lagi itu terjadi 1 setengah bulan yang lalu,” pungkasnya. (*)

 

 

Sumber: Tribun Papua
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved