ypmak
Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK)

Info Papua

Direktur POHR Sebut Rencana Pemindahan Makam Theys Hiyo Eluay Kurang Objektif, Ini Alasannya

Pemindahan yang direncanakan oleh Pemkab Jayapura untuk penataan kota adalah sesuatu yang irasional dan kurang objektif.

Penulis: Hendrik Rikarsyo Rewapatara | Editor: Lidya Salmah
Tribun-Papua.com/ Hendrik
Direktur Eksekutif Papuan Observatory for Human Rights (POHR) Thomas Ch Syufi saat ditemui Tribun Papua di Bilangan Abepura,Selasa (14/5/2024). 

Laporan Wartawan Tribun-Papua.com, Hendrik Rewapatara

TRIBUN-PAPUA.COM, JAYAPURA- Rencana pemindahan makam Theys Hiyo Eluay oleh Pemerintah Kabupaten Jayapura mendapat penolakan dari berbagai kalangan di bumi Cenderawasih.

Bagaimana tidak, dinamika pemindahan yang disampaikan oleh Pj Bupati Jayapura Triwarno Purnomo itu, sontak membuat seantero masyarakat Papua bertanya-tanya.

Direktur Eksekutif Papuan Observatory for Human Rights (POHR) Thomas Ch Syufi menilai, pemindahan yang direncanakan oleh Pemkab Jayapura untuk penataan kota adalah sesuatu yang irasional dan kurang objektif.

"Masih banyak cara yang bisa sulap atau dilakukan oleh pemkab Jayapura untuk mempercantik Sentani sebagai ibu kota kabupaten Jayapura," ujarnya kepada Tribun Papua di Abepura,Selasa (14/5/2024).

Baca juga: LBH Papua Kecam Rencana Pemindahan Makam THEYS HIYO ELUAY oleh Pemkab Jayapura

Menurut Thomas, makam Theys bukanlah sesuatu yang mengotori pemandangan atau merusak wajah Kota Sentani.

"Justru baliho dan poster- poster dengan gambar elite-elite lokal yg bernuansa politik di tepi jalan depan makam sang tokoh kharismatik Papua itu yg mengotori kota," tegasnya. 

Ditegaskan Thomas bahwa, Theys Eluay bukan mati karena sakit atau kecelakaan alamiah, tapi ia mati karena dibunuh.

"Maka, makam Theys tersebut sebagai simbol kematian demokrasi dalam negara Indonesia yang beriklim demokrasi juga. Theys adalah martir demokrasi Papua," ungkapnya.

Sebab itu, Thomas berpendapat bahwa, rencana pemindahan makam Theys adalah sesuatu yang tidak dibenarkan dan seharusnya Pemkab Jayapura membantu agar kasus kematian Theys harus diungkap secara terang benderang.

"Bukan saja adili prajurit atau pejabat militer di bawah, tapi harus diusut hingga level yang lebih tinggi, siapa-siapa yang menyuruh Theys dibunuh, mengapa dibunuh? Dan atas tujuan apa? Jadi makam Theys menjadi salah satu dari ratusan ribu memoria passionis (ingatan penderitaan) kolektif rakyat Papua atas ketidakadilan dan kekerasan terhadap rakyat Papua," ujar Thomas.

Thomas membeberkan, Theys dimakamkan di atas tanah adatnya sendiri, sehingga makamnya tidak boleh dipindahkan.

"Jadi, untuk mempercantik wajah kota Sentani, Pemkab Jayapura sebaiknya membangun gedung sejarah atau taman bacaan tanpa memindahkan makam Theys, itu lebih masuk dan membuat wajah kota Sentani makin indah dgn memberi manfaat yang besar bagi masyarakat Kabupaten Jayapura," tuturnya. 

Selain itu, masih kata Thomas, jika makam tersebut menjadi gedung sejarah bisa meningkatkan budaya literasi masyarakat Kabupaten Jayapura.

'"Bahkan sebagai bentuk edukasi dan penyadaran terhadap memori kolektif masyarakat Papua akan nilai-nilai sejarah, demokrasi, keadilan, dan perdamaian yang diperjuangkan Theys dengan cara-cara damai (non- violence)," paparnya.

"Jika menjadi gedung bersejarah bisa menjadi tempat penarikan yang bisa menambah sumber pendapatan APBD Kabupaten Jayapura," imbuh Thomas.

Baca juga: Warga Sentani Padati Lapangan Theys Hiyo Eluay Sambut Mantan Gubernur Papua Kakak Bas

Rencana pemindahan makam Theys terkesan pesan politik

Thomas menduga, rencana pemindahan makam Theys, lantaran adanya pesanan politik.

"Harus ikuti kehendak rakyat Papua, tidak cukup persetujuan keluarga, karena Theys mati bukan urusan keluarga, tapi Theys mati karena memperjuangkan kepentingan general rakyat Papua, membela hak-hak dasar orang asli Papua," katanya.

Selain itu, Pemkab Jayapura juga perlu benahi perbagai masalah pembangunan di Kabupaten Jayapura, seperti aspal jalan raya yang mengelupas di beberapa tempat, pembangunan kantor-kantor dari beberapa dinas yang masih berkantor di rumah pribadi atau kontrak, dan mengurus nasib para pelaku UMKM dan lainnya. 

Thomas pun  meminta agar Pj Bupati Jayapura jangan otoriter dalam rencana pemindahan makam Theys Eluay.

"Harus membuka ruang demokrasi, dengan pendapat dan persetujuan dari kehendak kolektif masyarakat adat Papua, termasuk keluarga dan anak-anak geneologis," tandasnya. (*)

Sumber: Tribun Papua
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved