ypmak
Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK)

Menteri Bahlil Kunker ke Merauke

Tinjau Proyek kebun Tebu di Merauke, Menteri Bahlil: Perusahaan Perhatikan Hak-hak Pemilik Ulayat!

Bahlil Lahadalia mengatakan, membangun Kabupaten Merauke sama halnya membangun kampung halamannya.  

Tribun-Papua.com/Yulianus Bwariat
Menteri Investasi Bahlil Lahadalia meninjau Lahan Tebu di Kabupaten Merauke, Papua Selatan.  

Laporan Wartawan Tribun-Papua.com, Yulianus Bwariat 

TRIBUN-PAPUA.COM, MERAUKE - Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia mengatakan, membangun Kabupaten Merauke sama halnya membangun kampung halamannya.  

Hal itu disampaikannya kepada awak media dalam kunjungan kerjanya di Merauke, Papua Selatan, Jumat 16 Mei 2024.

Pria berdarah Maluku Utara itu, menyebutkan, berkaitan dengan hak rakyat dalam pengembangan tebu di Kabupaten Merauke yang kini dikelola oleh PT.Global Papua Abadi, harus diperhatikan secara baik.

Baca juga: Menteri Bahlil Tinjau Lahan Tebu di Merauke, Papua Selatan Bakal Lumbung Cadangan Bioetanol

"Hak-hak rakyat tidak boleh diabaikan, saya sudah wanti-wanti terus, sebagai ketua Satgas, saya sampaikan ke teman-teman di Jakarta di kementerian, bahwa membangun di Merauke sama seperti membangun di kampung saya," ucap Bahlil saat meninjau lahan Tebu di Kampung Sermayam, Merauke, Papua Selatan. 

Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia meninjau perkebunan bibit tebu yang dikelola PT Global Papua Abadi di Kampung Sermayam, Distrik Tanah Miring, Kabupaten, Papua Selatan. 
Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia meninjau perkebunan bibit tebu yang dikelola PT Global Papua Abadi di Kampung Sermayam, Distrik Tanah Miring, Kabupaten, Papua Selatan.  (Tribun-Papua.com/Yulianus Bwariat)

Bahlil yang juga Ketua satgas percepatan swasembada gula dan bioetanol di Merauke, Papua Selatan, menambahkan, setiap perusahaan yang berinvestasi di Merauke, harus tertib hak kesulungan masyarakat di Papua Selatan

"Begitu hak-hak adat mereka dihargai, mereka juga tidak boleh dipinggirkan ketika perusahaan masuk."

"Maka konsepnya adalah sistem plasma inti, jadi investasinya tumbuh, daerahnya maju tapi rakyatnya sekitar hak ulayat juga tumbuh, supaya semuanya sama-sama tumbuh," jelas Bahlil. (*)

Sumber: Tribun Papua
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved