Jemput Bola, Imigrasi Jayapura Terbitkan 37 PLB untuk Warga Kampung Kayo Pulau

Laporan Wartawan Tribun-Papua.com, Hendrik Rewapatara

TRIBUN-PAPUA.COM, JAYAPURA - Sebanyak 37 buku Pas Lintas Batas (PLB) Simpatik diterbitkan oleh Kantor Imigrasi Kelas I TPI Jayapura saat jemput bola dengan melaksanakan Pelayanan Pas Lintas Batas Simpatik dan Eazy Paspor di Kampung Tahima Soroma Kayo Pulau, Distrik Jayapura Selatan, Kota Jayapura, Papua,Sabtu (18/5/2024).

Kepala Kantor Imigrasi Kelas I TPI Jayapura, Muhammad Akmal mengatakan, pelayanan tersebut boleh berjalan maksimal sehingga Kantor Imigrasi Kelas I TPI Jayapura bisa menyelesaikan PLB bagi warga Kampung Kayo Pulau.

"Kami akan memberikan pas lintas batas yang telah selesai diterbitkan kurang lebih ada 37 buku," kata Akmal.

Menurutnya, masih ada sebagian yang belum selesai sehingga nantinya akan dibuat di Kantor dan akan diantar kembali ke Kampung Kayo Pulau.

Baca juga: Kantor Imigrasi Kelas I TPI Jayapura dan Satrol Lantamal X Patroli Pengawasan Orang Asing 

Di tempat yang sama,Kepala Kampung Kayo Pulau, Tommy Octovianus Sibi mengapresiasi pelayanan jemput bola yang dilakukan oleh Kantor Imigrasi Kelas I TPI Jayapura.

Menurutnya, pelayanan ini menunjukan bahwa adanya kepedulian terhadap masyarakat di Kampung Kayo Pulau.

"Ini menunjukan bahwa ada kepedulian dari Imigrasi bagi kami masyarakat yang ada di Kampung," ujarnya.

Dia mengatakan, Imigrasi Jayapura sudah bekerja stengah hari full untuk melayani masyarakat, selaku Kepala Kampung ucapkan banyak terimakasih.

"Mewakiki masyarakat dan sebagai kepala kampung saya apresiasi memberi suatu penghormatan atas kerja yang sudah dilakukan oleh Kantor Imigrasi Jayapura," tandasnya.

Sementara itu ,Perwakilan Pemohon Pas Lintas Batas Fransiskan Giai mengucapkan terimakasih dengan diadakanya pelayanan oleh Kantor Imigrasi Kelas I TPI Jayapura.

"Pelayanan ini sangat membantu sehingga memudahkan kami untuk mengurus PLB," katanya.

Dia mengatakan, untuk mengurus PLB sudah ada keinginan sejak lama,namun belum sempat terealisasi.

"Sebenarnya kami sudah punya niat bikin PLB dari tahun-tahum kemarin tapi tidak terealisasi sehingga dengan dilakukan pelayanan di Kayo Pulau kami merasa terbantu sekali."

"Supaya kami bisa jalan-jalan ke PNG karena kalau ke sebelah (PNG) salah satu persyaratanya harus punya PLB," sambung dia. (*)