Kontak Tembak di Yahukimo
Aparat Gabungan Buru Anggota OPM Penembak Pratu Rajami di Yahukimo, TNI: Mereka Merusak Kedamaian
Kapendam XVII/Cenderawasih Letkol Inf Candra Kurniawan mengatakan aparat gabungan saat ini melakukan pengejaran terhadap OPM pelaku penembakan.
Penulis: Paul Manahara Tambunan | Editor: Paul Manahara Tambunan
TRIBUN-PAPUA.COM, JAYAPURA - Aparat gabungan TNI dan Polri dipastikan terus memburu anggota Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB)-Organisasi Papua Merdeka (OPM) yang menyerang petugas di Kabupaten Yahukimo, Provinsi Papua Pegunungan pada Kamis (6/6/2024).
Kapendam XVII/Cenderawasih Letkol Inf Candra Kurniawan mengatakan aparat gabungan saat ini melakukan pengejaran terhadap OPM pelaku penembakan.
Pratu Rajami Uhio, prajurit TNI yang bertugas di Kodim 1715/Yahukimo mengalami luka tembak.
"Korban Pratu RU mengalami luka tembakan di bagian kaki kiri dan saat in sudah berada di RSUD Dekai guna mendapatkan perawatan medis," ungkap Candra dalam keterangan resmi diterima Tribun-Papua.com, Jumat (7/6/2024).
Baca juga: Organisasi Papua MerdekaTanggung Jawab Atas Penyerangan TNI di Yahukimo, Begini Kondisi Pratu Rajami
Candra menyesalkan ulah OPM karena telah menciderai tekad masyarakat untuk mewujudkan kedamaian.
"OPM merusak kedamaian di Tanah Papua. Aparat keamanan akan bertindak tegas terhadap para pelaku ini," pungkasnya.

Adapun peristiwa bakutembak antara aparat keamanan kontra TPNPB-OPM terjadi pada Kamis (6/6/2024) siang hingga malam.
Bakutembak berlangsung di Jalan Seradala Kilometer 2, Distrik Dekai.
Juru Bicara TPNPB-OPM Sebby Sambom mengakui pihaknya melakukan penyerangan.
"Panglima TPNPB Kodap XVI dan Pasukan TPNPB Wilayah Yahukimo siap bertanggung jawab atas seluruh rangkaian kejadian itu, mulai pukul 13.00 hingga pukul 20.00 malam," kata Sebby kepada Tribun-Papua.com.
Menurut laporan yang diterima Sebby menyebut kontak tembak terjadi pada empat titik.
Antara lain Area Kilo 2, Arah Kali Biru, Wilayah Logpon dan sekitar Bandara Nop Goliat di Dekai, Ibu Kota Kabupaten Yahukimo.

Sebby mengeklaim serangan dilancarkan sebagai bentuk seruan kepada masyarakat untuk menolak penerimaan calon anggota TNI-Polri bagi generasi muda Papua.
Baca juga: BERITA POPULER Sekolah dan 12 Kios Dibakar KKB Papua di Kabupaten Paniai, Satu Anggota OPM Ditangkap
"Penerimaan TNI-Polri yang dikhususkan untuk orang Papua itu sama saja mengadu domba kita sesama orang Papua untuk saling membunuh. Selama kami masih dijajah dalam pemerintahan indonesia," ujar Sebby.
Sebby juga menyinggung soal hak masyarakat Papua yang kebanyakan diambil alih oleh warga perantau.
Seperti di bidang pemerintahan, legislatif, dan yudikatif.
"Ini sama saja pemusnahan etnis sesama Papua," pungkasnya. (*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.