ypmak
Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK)

TSE Group

Kolaborasi Elok Perusahaan Kelapa Sawit, Bantu Tuntaskan Masalah Pendidikan di Pedalaman Papua

Pasalnya berkat kolaborasi dari pemerintah dan seluruh stakeholder, guru-guru honorer di Distrik Ngguti bisa mendapatkan haknya dengan baik.

|
Penulis: Lidya Salmah | Editor: Lidya Salmah
ISTIMEWA
BUS SEKOLAH – Anak-anak di wilayah Kabupaten Merauke dan Kabupaten Boven Digoel sedang menuju bus yang akan mengantarkan mereka ke sekolah. Bus tersebut berkat perhatian dan kepedulian Tunas Sawa Erma (TSE) Group. 

TRIBUN-PAPUA.COM, BOVEN DIGOEL- Beberapa waktu yang lalu diberitakan bahwa ratusan guru berstatus pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja di wilayah Papua belum mendapatkan gaji selama empat bulan.

Akibatnya para guru terkendala untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari serta tidak mampu membayar pinjaman, salah satunya angsuran kredit pemilikan rumah (KPR).

Beberapa guru pun terpaksa bekerja sebagai buruh bangunan hingga pengojek sepeda motor.

Namun di Distrik Ngguti, Kabupaten Merauke guru honorer rupanya memiliki nasib yang lebih baik.

Pasalnya berkat kolaborasi dari pemerintah dan seluruh stakeholder, guru-guru honorer di Distrik Ngguti bisa mendapatkan haknya dengan baik.

Kolaborasi yang elok ini melibatkan satu perusahaan yang bergerak di bidang kelapa sawit di Distrik Ngguti, yaitu PT Dongin Prabhawa.

Melalui kegiatan Corporate Social Responsibilitynya di pilar pendidikan, PT Dongin Prabhawa memberikan bantuan honor bagi puluhan guru honorer yang mengajar di daerah setempat.

Baca juga: PT Dongin Prabhawa Dukung Percepatan Pembangunan Sumber Daya Manusia di Tanah Papua

Menurut Habibi, Humas PT Dongin Prabhawa, guru-guru ini diberikan honor dengan nominal yang berbeda-beda mulai dari 700 ribu rupiah sampai dengan 3,5 juta rupiah per bulannya.

“Kami memberikan bantuan honor bagi guru-guru honorer di yang tersebar di berbagai kampung seperti Kampung Tagaepe, Kampung Salamepe dan Kampung Banamepe yang mengajar di tingkat TK, SD sampai dengan SMP,” jelas Habibi.

Selain memberikan perhatian kepada guru-guru honorer, PT Dongin Prabhawa juga mencurahkan perhatian bagi siswa-siswi daerah sekitar yang ingin meneruskan pendidikannya ke jenjang yang lebih tinggi, baik di Merauke atau ke luar Papua.

“Kami memberikan bantuan berupa fasilitas asrama dan perlengkapannya, kebutuhan makan minum sampai dengan transportasi untuk berangkat hingga pulang ke kampungnya. Sebagian besar anak-anak di sini meneruskan pendidikannya ke Universitas Musamus, perguruan tinggi terbesar di Papua Selatan yang terletak di Merauke,” tandas Habibi.

Sebagai gambaran, antara Distrik Ngguti dan Kabupaten Merauke membentang jarak sejauh 141 km.

Perjalanan panjang dimulai dengan melintasi sungai Digoel kurang lebih selama tiga jam perjalanan, yang kemudian dilanjutkan dengan menempuh jalur trans Papua dengan menyewa mobil sejauh tujuh jam perjalanan.

Tak hanya itu, Dongin Prabhawa juga ikut memfasilitasi anak-anak kampung sekitar perusahaan yang ingin mencoba peluang untuk masuk perguruan tinggi yang ada di Jawa, seperti INSTIPER Yogyakarta.

“Di sini kami pun membantu dalam hal pendaftaran, biaya sekolah asrama dan sebagainya untuk siswa yang ingin lanjut ke perguruan tinggi INSTIPER. Lulus atau tidaknya diterima masuk ke INSTIPER, setidaknya kami sudah mencoba,” lanjutnya.

Sumber: Tribun Papua
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved