Info Papua
Pemuda Papua Tolak Klaim 1 Juli Hari Jadi OPM, Paul Ohee: Propaganda Semu
Paul menegaskan, aksi perlawanan bersenjata oleh OPM tidak akan memberi dampak yang lebih baik dalam menyelesaikan berbagai persoalan di Papua.
Penulis: Paul Manahara Tambunan | Editor: Lidya Salmah
TRIBUN-PAPUA.COM, JAYAPURA - Klaim 1 Juli sebagai hari kelahiran Organisasi Papua Merdeka (OPM), dintentang keras oleh pemuda Papua, Paul Ohee.
Menurutnya, peringatan 1 Juli adalah propaganda tidak berdasar yang dilancarkan OPM untuk mengancam kesatuan dan persatuan bangsa.
"Propaganda kemerdekaan Papua yang diusung oleh kelompok separatisme merupakan ancaman terhadap kesatuan dan persatuan Indonesia, sebagai tokoh pemuda Papua tentu hal semacam ini sangat disesali,” ujar Paul dalam keterangan tertulis, Senin (1/7/2024).
Selain bermaksud memecah belah persatuan, lanjut Paul, propaganda tersebut juga mengabaikan kesejahteraan dan kedamaian Papua yang selama ini diperjuangkan bersama.
Baca juga: Warga Probolinggo Ditembak OPM di Puncak Jaya Papua Tengah, Cek Kondisi Terkini Husen
Paul menegaskan, aksi perlawanan bersenjata oleh OPM tidak akan memberi dampak yang lebih baik dalam menyelesaikan berbagai persoalan di Papua.
Ia berujar, klaim kemerdekaan Papua yang diinginkan oleh OPM bukanlah solusi untuk permasalahan yang ada.
Sebaliknya, upaya-upaya seperti dialog konstruktif dan pembangunan berkelanjutan adalah cara yang lebih efektif untuk mengatasi permasalahan di Papua, tentunya dengan menghormati kedaulatan Indonesia.
Menurut Paul, Indonesia adalah sebuah negara yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan bahasa.
Ia menggambarkan nilai keragaman dari Sabang sampai Merauke memiliki keunikan tersendiri yang memperkaya identitas bangsa.
“Papua dengan keindahan alamnya yang mempesona dan kebudayaan yang khas, adalah bagian integral dari Indonesia. Papua tidak bisa dipisahkan dengan Indonesia, seharusnya di antara keduanya harus dapat saling menguatkan,” jelasnya.
Baca juga: Aksi Brutal OPM Tak Pengaruhi Tahapan Pilkada 2024 di Paniai Papua Tengah
Untuk itu, Paul mengajak seluruh masyarakat Papua untuk berperan aktif menjaga persatuan, serta menolak segala bentuk propaganda yang merusak integritas bangsa.
Sehingga seluruh elemen bangsa dapat membangun Indonesia yang lebih maju dan harmonis.
Setiap warga juga merasakan manfaat dari kesatuan dan kebhinekaan.
“Melalui pendidikan, sosialisasi, dan penguatan nilai-nilai kebangsaan, kita dapat berperan aktif untuk menolak segala bentuk propaganda yang merusak integritas bangsa."
"Kita harus terus memperkokoh rasa cinta tanah air dan memastikan bahwa setiap daerah, termasuk Papua, mendapat perhatian yang layak dalam pembangunan nasional,” pungkasnya. (*)
Berikut Program Prioritas Dinas PUPR Papua yang Tengah Berjalan |
![]() |
---|
Papua Satu dari Tiga Provinsi di Indonesia yang Jalankan Program Genting |
![]() |
---|
Seminar Sambut Dies Natalis ke-49, Mahasiswa Taboria Bahas Kebutuhan Papua: Makan atau Pendidikan? |
![]() |
---|
Pangdam Cenderawasih Sebut Korem 174 Bakal Naik Status Jadi Kodam |
![]() |
---|
Tiba di Jayapura Usai Putusan MK, BTM Disambut Antusias Para Pendukung |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.