Naasional
Biang Kerok Sudah Ketemu, Menko Polhukam Pastikan PDN Pulih Bulan Ini
PDNS 2 sebelumnya tumbang lantaran disusupi ransomware oleh peretas (hacker), yang teridentifikasi pada 17 Juni 2024 lalu.
TRIBUN-PAPUA.COM- Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2 di Surabaya akan kembali pulih bulan Juli ini.
Hal ini disampaikan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Marsekal TNI (Purn) Hadi Tjahjanto, usai memimpin rapat koordinasi di Kantor Kemenko Polhukam, Jakarta Pusat, Senin (1/7/2024).
PDNS 2 sebelumnya tumbang lantaran disusupi ransomware oleh peretas (hacker), yang teridentifikasi pada 17 Juni 2024 lalu.
Setelah PDNS 2 pulih, layanan publik yang sempat terdampak, disebut bisa kembali normal.
Hadi juga mengatakan bahwa data cadangan dari server-server di PDNS 2 Surabaya, akan berada sepenuhnya di Pusat Data Nasional yang ada di Batam.
"Sehingga kalau secara operasional pusat data nasional sementara berjalan, ada gangguan, masih ada back-up yaitu di DRC (disaster recovery center) atau hot site yang ada di Batam dan bisa autogate interactive service dan setiap pemilik data centre juga memiliki backup (cadangan) sehingga paling tidak ada tiga lapis sampai empat lapis backup," ujar Hadir dalam keterangan resmi.
Baca juga: Pusat Data Nasional, Wakil Presiden Maruf Amin Teriak Keras: Segera Investigasi!
DRC, singkatnya adalah pusat pemulihan, yang menempatkan perangkat, sistem, aplikasi, dan data cadangan di suatu tempat atau lokasi terpisah untuk mengantisipasi bencana atau kejadian luar biasa, seperti serangan ransomware baru-baru ini.
Hadi menambahkan, backup juga akan dilakukan dengan cloud cadangan yang bersifat zonasi.
Selain itu, semua tenant atau instansi kini wajib mencadangkan (backup) data untuk mengantisipasi ancaman serangan siber.
“Setiap tenant atau kementerian juga harus memiliki backup, ini mandatori, tidak opsional lagi, sehingga kalau secara operasional pusat data nasional sementara berjalan, ada gangguan, masih ada backup,” jelasnya.
Sebelumnya, Menteri Komunikasi dan Informatika (menkominfo) Budi Arie Setiadi mengatakan bahwa backup data bersifat opsional bagi para tenant.
Hal itu ia sampaikan di agenda rapat kerja bersama Komisi I DPR RI 27 Juni lalu.
"Kami terus mendorong para tenant atau pengguna melakukan backup. Namun, kebijakan itu kembali ke para tenant, ini bukan berarti menyalahkan tenant, ini harus jadi evaluasi kita bersama," ucap Budi.
Menko Polhukam juga mengatakan, Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) akan meningkatkan keamanan siber dengan cara menyambungkan komando kendali BSSN yang ada di Ragunan, Jakarta Selatan, termasuk mengaktifkan CSIRT (Computer Security Incident Response Team). CSIRT akan diawasi oleh BSSN.
Klaim temukan biang kerok Menko Polhukam mengeklaim telah menemukan pihak internal yang dianggap bersalah, sehingga menyebabkan PDNS 2 diserang ransomware LockBit 3.0.
Baca juga: Dugaan Data INAFIS Diperjualbelikan di Situs Gelap, Polri Bakal Lakukan Hal Ini
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.