Lampu Jalan Holtekamp Padam
Warga Kota Jayapura Keluhkan Gelapnya Jalan Raya Holtekamp, Lampu Padam Usai PON 2021
Warga khawatir akan keselamatanya saat berkendara, melitasi jalan berjarak hampir 10 km dengan kondisi gelap gulita.
Penulis: Paul Manahara Tambunan | Editor: Paul Manahara Tambunan
TRIBUN-PAPUA.COM, JAYAPURA - Warga Kota Jayapura mengeluhkan padamnya lampu jalan mulai Jembatan Youtefa hingga sepanjang kawasan Pantai Holtekamp.
Mereka khawatir akan keselamatanya saat berkendara, melitasi jalan berjarak hampir 10km dengan kondisi gelap gulita.
Gelapnya ruas jalan Holtekamp pada malam hari dikhawatirkan menambah deretan kasus kriminal seperti jambret, curas, atau pencurian kendaraan bermotor.
Kondisi ini juga memberi kesan mengerikan bagi para pengguna jalan yang menjadi ikon baru Ibu Kota Provinsi Papua.
Sering juga kecelakaan lalu lintas terjadi, bahkan ada pengendara menabrak tiang listrik atau pembatas jalan raya.
Baca juga: Jalan Holtekamp Gelap Gulita, Keselamatan Pengendara Terancam: Abisai Rollo Panggil Pihak Terkait
Sejatinya, akses penghubung Kota Jayapura menuju Distrik Muara Tami itu dibangun untuk mempermudah pergerakan warga, termasuk mendorong kemajuan perekonomian.
Tidak tanggung-tanggung, jembatan serta jalan tersebut diresmikan oleh Presiden Joko Widodo pada 28 Oktober 2019, bertepatan Hari Sumpah Pemuda.
Indra, warga Koya Barat menyebut lampu jalan Holtekamp padam sejak PON XX 2021 selesai.
“Jalan gelap sekali. Apalagi kalau dari arah berlawanan ada kendaraan yang tidak pakai lampu. Ini sangat mengganggu kami,” ujarnya di kawasan Holtekamp, Rabu (3/7/2024).
Indra mengaku khawatir soal keselamatannya setiap kali pulang kerja dari Kota Jayapura.
Untuk itu, Indra berharap pemerintah segera berkoordinasi dengan PLN untuk penerangan ruas jalan Holtekamp demi keselamatan para pelintas.
“Kami harap pemerintah ada perhatian,” ujarnya.
Balai Besar Pelaksana Jalan Nasional (BBPJN) Provinsi Papua
Kepala Dinas PUPR Kota Jayapura Nofdi J Rampi menyebut jalan sepanjang kawasan Pantai Holtekamp merupakan aset Balai Besar Pelaksana Jalan Nasional (BBPJN) Provinsi Papua.
Karena itu, pihaknya akan berkoordinasi terkait penerangan Jalan Holtekamp.
“Kita harus tuntaskan dulu koordinasinya. Apakah kita diijinkan atau tidak. Dari sisi aturan, apakah dimungkinkan lampu penerangan umum jalan dari Jembatan Youtefa ke Holtekamp, diinisiasi oleh Pemkot Jayapura bersama DPRD Kota Jayapura,” jelasnya.
Nofdi memandang perlunya penjelasan dari PLN memastikan instalasi listrik sepanjang 7,2 km masih berfungsi atau ada kerusakan.

Apabila ditemukan kerusakan termasuk sejumlah tiang listrik yang patah, maka perlu dilakukan penghitungan biaya pengganti untuk selanjutnya diajukan ke Pemerintah Kota Jayapura.
Selanjutnya, dianggarkan untuk diajukan ke DPRD Kota Jayapura.
"Mekanismenya, apabila nilainya di bawah Rp 1 milar, maka penunujukan langsung ke kontraktor yang berkompeten di bidangnya. Tetapi apabila nilainya di atas Rp 1 miliar maka wajib melalui proses lelang," jelasnya.
Baca juga: Lagi, Mayat Bayi Tak Berdosa Ditemukan di Pantai Holtekamp Jayapura: Warga Heboh
Ketua DPRD Kota Jayapura Abisai Rollo sudah menyoroti apa yang dialami Indra serta warga lainnya.
Pada Rabu siang, pihaknya memanggil Dinas Perhubungan, PLN serta pihak terkait.
Abisai Rollo didampingi Wakil Ketua Komisi B Yuli Rahman menggelar dengar pendapat bersama Manajer PT PLN Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan atau PLN UP3 Jayapura, Yakomina M W Senandi.
Kepala Dinas PUPR Kota Jayapura Nofdi J Rampi, dan Kepala Dinas Perhubungan Kota Jayapura Justin Sitorus juga turut hadir.
Mereka membahas masalah penerangan ruas jalan Holtekamp lebih satu jam.
Lalu, sama-sama meninjau situasi di lapangan, sepanjang 7,2 km. (*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.