ypmak
Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK)

Papua Barat

Aksi Massa di Manowari, Kantor Gubernur Papua Barat Digeruduk: Honorer Tagih Janji Pengangkatan PNS

Meneteskan air mata, perempuan Papua yang berorasi tanpa mengenakan alas kaki itu menanyakan kepada Sekda tentang nasib honorer.

Tribun-Papua.com/Kompas.com
UNJUK RASA - Orasi Honorer di hadapan Plt Sekda Papua Barat. (Adlu Raharusun ) 

TRIBUN-PAPUA.COM, MANOKWARI - Kantor Gubernur Papua Barat di Arfai manokwari digeruduk massa, Selasa (9/7/224).

Massa yang terdiri dari pegawai honorer yang mengabdi sejak 2013 hingga 2021 memalang akses jalan masuk kantor tersebut.

Akibatnya, aktivitas perkantoran lumpuh selama tiga jam.

Aksi massa mebuat para pegawai dan warga memarkirkan kendaraan pegawai di sudut jalan.

Massa lalu menggelar orasi dengan membentang spanduk tepat di halaman kantor gubernur Papua Barat.

"Kami honorer Papua Barat meminta Pemerintah Papua Barat Cq sekda Papua Barat untuk segera mengalokasikan anggaran pengangkatan honorer 1002 atau 1335 di bulan Juli 2024," ujar Lian Junita Mandacan, salah satu orator.

"Kami tenaga honorer menolak diangkat sebagai PPPK dan meminta kepastian waktu pengangkatan Honorer jadi PNS," sambungnya.

Baca juga: VIRAL Bendera Republik Maluku Selatan Berkibar di Sorong Papua Barat Daya: Lihat Itu

Lian yang masuk ke Honorer 1.002 mengaku bahwa mereka seakan dipermainkan seperti bola ketika mereka mempertanyakan nasibnya di Badan Kepegawaian Daerah (BKD).

Selama ini mereka hanya mendapat jawaban bahwa tidak ada anggaran.

"Kami diarahkan ke BKD, pihak BKD arahkan ke Sekda. Kita ini diarahkan seperti bola. Bapak kami ini OAP (orang asli Papua) mengabdi sudah sekian lama (2013)," kata Junita Mandacan, Selasa.

Meneteskan air mata, perempuan Papua yang berorasi tanpa mengenakan alas kaki itu menanyakan kepada Sekda tentang nasib honorer.

"Minta maaf Bapak, kita tidak ketemu Bapak di kebun-kebun sana. Kita ke sini mempertanyakan nasib. Bapak sendiri pernah menyampaikan, jangan sampai formasi (pengangkatan CPNS) ini hilang, kalaupun ada segera di akomodir," ucapnya di hadapan Sekda dan beberapa kepala OPD Pemprov Papua Barat.

Sementara, honorer lainnya menyebut bahwa dirinya bukan penikmat di atas Papua Barat.

"Bapak dorang mungkin tahu, orangtua saya adalah pejabat di Pemprov Papua Barat, sa bapa, sa kaka semua pejuang. Saya punya orangtua tidak nepotisme, kalau dorang nepotisme saya hari ini tidak honor," ujarnya.

"Kemarin (Jumat) sa palang bapak tapi bapak jawab saya kamu honor tahu aturankah tidak, Bapak tong tahu aturan, makanya aturan balik putar torang ini. Kalau tong tra tahu aturan tong sudah kasih hancur kantor ini (kantor Gubernur)," tegasnya.

Sumber: Kompas.com
Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved