ypmak
Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK)

Nasional

POLEMIK Seleksi Akpol di NTT, Nama Kapolda Irjen Daniel Silitonga Terseret: Begini Reaksi Ombudsman

Diduga ada praktik nepotisme dalam proses seleksi yang mengeliminasi putra-putri daerah NTT dan memberi ruang bagi peserta titipan dari luar daerah.

Tribun-Papua.com/Safwan A Raharusun
Kapolda Nusa Tenggara Timur (NTT) Irjen Daniel Tahi Monang Silitonga. 

TRIBUN-PAPUA.COM - Publik dihebohkan polemik seleksi calon taruna Akademi Kepolisian (Akpol) di Nusa Tenggara Timur (NTT).

Proses hingga hasil seleksi pun jadi sorotan khalayak luas.

Belakangan, nama Kapolda NTT Irjen Daniel Tahi Monang Silitonga terseret dalam sentimen negatif publik yang merespons hasil seleksi calon taruna Akpol asal daerah itu.

Diduga ada praktik nepotisme dalam proses seleksi yang mengeliminasi putra-putri daerah setempat dan memberi ruang bagi peserta titipan dari luar daerah.

Irjen Silitonga dianggap ikut bertanggung jawab dalam dugaan praktik nepotisme ini.

Meski begitu, Ia membantah tegas.

Baca juga: Kapolda NTT Buka Suara soal Polemik Seleksi Taruna Akpol, Irjen Daniel Silitonga Bilang Begini

Silitonga memberikan sejumlah klarifikasi terkait proses seleksi taruna Akademi Kepolisian (Akpol) yang mengisi 11 kuota yang ditentukan oleh Markas Besar (Mabes) Polri.

Penipuan dengan modus menjanjikan tembus seleksi penerimaan Akpol.
Penipuan dengan modus menjanjikan tembus seleksi penerimaan Akpol. (Tribun-Papua.com/istimewa)


 
Kepada Kompas, Senin (8/7/2024) siang, Ia merinci komposisi 11 orang dimaksud.

”Satu orang asli putra daerah NTT, lima orang putra daerah yang lahir dan besar di NTT, dan lima orang pendatang yang sudah menetap di NTT,” kata Daniel lewat pesan singkat.

Silitonga menuturkan, seluruh hasil tes langsung ditayangkan dan ditandatangani peserta dan pengawas.

Setiap kali setelah pelaksanaan tes, peserta juga dipersilakan mengisi survei kepuasan yang dilakukan secara terbuka.

Setiap tahapan diawasi secara ketat oleh pengawas internal dan eksternal.

”Panitia pun tidak bisa mengubah hasil perolehan nilai karena sudah diolah dalam sistem dan peserta pun sudah mengetahui nilai setiap selesai tahapan pendaftaran,” tulis Daniel.

Daniel menjadi sorotan setelah empat orang calon lolos berasal dari satu suku yang sama dengan dirinya.

Bahkan, di publik, beredar informasi bahwa salah satu di antaranya adalah anak kandung Daniel. Saat ditanya terkait hal itu, Daniel belum merespons.

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved