Internasional
AS Tempatkan Rudal di Jerman, Rusia: Pertanda Kembalinya Perang Dingin
Duta Besar Rusia untuk Jerman memperingatkan akan memburuknya hubungan antara Moskwa dan Berlin jika pengerahan tetap dilakukan.
Penulis: Lidya Salmah | Editor: Lidya Salmah
TRIBUN-PAPUA.COM- Kabar soal keputusan Amerika Serikat (AS) menempatkan rudal jarak jauh di Jerman, menuai tanggapan dari Rusia.
Rusia berpendapat bahwa, penempatan rudal tersebut mengarah pada konfrontasi langsung gaya Perang Dingin.
Sementara Kanselir Jerman Olaf Scholz memuji langkah tersebut.
Gedung Putih mengumumkan keputusan ini pada Rabu (10/7/2024) dalam pertemuan puncak NATO di Washington DC, menyatakan bahwa penempatan senjata jarak jauh, termasuk rudal jelajah Tomahawk, di Eropa berfungsi sebagai pencegah.
"Kami mengambil langkah mantap menuju Perang Dingin," kata juru bicara Kremlin Dmitry Peskov.
"Semua atribut Perang Dingin dengan konfrontasi langsung akan kembali."
Langkah ini memicu kritik di Jerman, bahkan di antara anggota Partai Sosial Demokrat Scholz.
Baca juga: Terjadi Lagi, Warga Indonesia Tewas Ditembak di Parkir Perbelanjaan Amerika Serikat
Namun, Scholz membela keputusan tersebut, menyatakan bahwa ini adalah langkah pencegahan dan pengamanan perdamaian yang penting pada waktu yang tepat.
AS menyatakan bahwa pengerahan episodik rudal jarak jauh ke Jerman akan dimulai pada tahun 2026, dengan rencana penempatan permanen di masa depan.
"Melatih kemampuan canggih ini menunjukkan komitmen AS terhadap NATO dan kontribusinya terhadap pencegahan terpadu Eropa," kata Gedung Putih dalam pernyataan bersama dengan pemerintah Jerman.
Duta Besar Rusia untuk Jerman memperingatkan akan memburuknya hubungan antara Moskwa dan Berlin jika pengerahan tetap dilakukan.
"Langkah yang merusak dan berbahaya ini tidak berkontribusi pada keamanan Jerman atau Eropa secara keseluruhan," kata Sergei Nechayev.
Menteri Pertahanan Jerman Boris Pistorius menyoroti adanya kesenjangan serius dalam kemampuan militer negara itu, sementara beberapa anggota parlemen Jerman memperingatkan potensi dimulainya perlombaan senjata yang baru.
Penempatan rudal AS di Jerman membawa kembali kenangan menyakitkan dari Perang Dingin, di mana penempatan rudal balistik Pershing II di Jerman Barat pada 1980-an memicu protes luas.
Setelah berakhirnya Perang Dingin, AS mengurangi jumlah rudal di Eropa.
Namun, setelah invasi Rusia ke Ukraina pada tahun 2022, negara-negara NATO bergegas meningkatkan pertahanan mereka di benua tersebut. (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Rusia: Penempatan Rudal AS di Jerman Tandai Kembalinya Perang Dingin
TribunPapua.com
Amerika Serikat (AS)
Jerman
Rusia
NATO
Olaf Scholz
Washington DC
Tomahawk
Perang Dingin
Boris Pistorius
rudal
| Warga Papua Nugini Kini Bisa Gabung Militer Australia di Tengah Pengaruh Cina |
|
|---|
| Tragedi Stasiun New Delhi: 18 Orang Tewas dalam Desakan Kereta |
|
|---|
| Api Los Angeles di Amerika Belum Padam, Kebakaran Renggut Korban Baru |
|
|---|
| Rusia Kena Sanksi, Harga Minyak Dunia Sentuh 73 Dolar AS |
|
|---|
| Usai Ledakan Bom di Dekat Landasan Pacu Bandara Miyazaki, 87 Penerbangan di Jepang Dibatalkan |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/papua/foto/bank/originals/12072024-rudal.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.