Pleno Majelis Rakyat Papua Selatan Ribut, Jurnalis Dilarang Meliput: Ketua MRP Bilang Begini

Laporan Wartawan Tribun-Papua.com, Yulianus Bwariat

TRIBUN-PAPUA.COM,  MERAUKE - Rapat pleno Majelis Rakyat Papua Selatan (MRPS) di Meraukediwarnai keributan.

Sejumlah jurnalis dilarang mengambil gambar suasana keributan dalam ruang rapat di salah satu hotel di Merauke pada Kamis (11/7/2024).

Keributan terjadi lantaran sejumlah anggota MRP Papua Selatan dari Pokja Adat berbeda pendapat terkait garis keturunan Orang Asli Papua (OAP) untuk pencalonan Gubernur dan Wakil Gubernur pada Pilkada Papua Selatan.

Ketika dikonfirmasi awak media terkait indisiden para Jurnalis dilarang mengambil gambar keributan, Ketua MRP Papua Selatan, Damianus Katayu menjelaskan, pihaknya mengantisipasi tersebar luasnya keributan dalam rapat tanpa adanya penjelasan atau konfirmasi dari pihak MRP sendiri.

Baca juga: Ini Pendamping Apolo Safanpo Maju Pemilihan Gubernur Papua Selatan, Sosoknya Fenomenal

"Inikan sudah menjadi hal yang kemudian viral, tapi saya minta wartawan profesional, terimakasih wartawan telah melakukan konfirmasi juga ke pihak yang keberatan dengan rapat pleno ini, jadi berita yang muncul menjadi seimbang atau tidak berat sebelah, " ucap Damianus kepada wartawan.

Dirinya menerangkan, hal yang ditakuti adalah ketika terbitnya berita keributan tanpa dilakukan konfirmasi.

"Tadi saya sudah bilang, kalau berita tadi muncul lalu tidak ada konfirmasi yang jelas tetap akan saya gugat, tapi saya terimakasih teman-teman wartawan sudah konfirmasi dua belah pihak dan itu luar biasa sangat profesional sekali."

"Soal keributan dalam rapat adalah hal biasa atau dinamika dalam rapat," pungkasnya.  (*)