ypmak
Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK)

Politik

Surya Paloh Ingin Perempuan Jadi Ketua Umum Partai Nasdem

Perempuan punya intuisi, kasih sayang, ketabahan hati, ketangguhan, konsistensi, kejujuran, hingga ketelitian yang lebih baik daripada laki-laki.

|
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh memberikan arahan saat menghadiri Kongres II dan Hut ke-8 Partai Nasdem di Jakarta, Jumat (8/11/2019). Kongres II Partai Nasdem tersebut mengambil tema 'Restorasi Untuk Indonesia Maju'. 

Kalau memungkinkan, nama-nama itu dapat muncul saat kongres mendatang.

Sementara itu, Lestari Moerdijat tak melihat adanya masalah kesetaraan jender dalam Partai Nasdem.

Namun, budaya patriarki masih melekat dan mengakar di Indonesia.

Fenomena tersebut menjadi tantangan kaum perempuan yang perlu diselesaikan.

”Ketimpangan jender, ketika dibiarkan, akan mengaburkan pemahaman kita tentang keberadaan perempuan. Itulah yang menjadi tugas bagi kita, jadi bisa melakukan edukasi. Di sini-lah kepemimpinan dan peran perempuan dalam kehidupan sangat diperlukan,” ujarnya.

Tak mudah beri gelar

Lestari pun menyinggung tak mudah penyematan gelar pahlawan nasional kepada perempuan.

Di antara banyak pahlawan perempaun di Indonesia, salah satunya adalah Ratu Kalinyamat, perempuan asal Jepara yang ditetapkan sebagai pahlawan nasional pada November 2023.

KUNKER - Ketua Umum Partai Nasional Demokrat (Nasdem), Surya Paloh, saat menghadiri acara di Kantor DPW Nasdem Bali, Jalan Cok Agung Tresna, Renon, Denpasar, pada Selasa (23/1/2024). Kompas.com/ Yohanes Valdi Seriang Ginta. (Yohanes Valdi Seriang Ginta)
KUNKER - Ketua Umum Partai Nasional Demokrat (Nasdem), Surya Paloh, saat menghadiri acara di Kantor DPW Nasdem Bali, Jalan Cok Agung Tresna, Renon, Denpasar, pada Selasa (23/1/2024). Kompas.com/ Yohanes Valdi Seriang Ginta. (Yohanes Valdi Seriang Ginta) (Tribun-Papua.com/Kompas.com)

Ratu Kalinyamat merupakan perempuan pemimpin yang disegani dari aspek politik dan kemampuannya.

Sebelum ditetapkan menjadi pahlawan, tim perlu mengumpulkan bukti-bukti otentik sejarah.

Hal tersulit adalah membantah mitos-mitos negatif yang melekat pada nama Kalinyamat.

Salah satunya terkait hubungan nama itu dengan ritual pekerja seks komersial masa lalu.

Baca juga: Presiden Jokowi Diminta Segera Terbitkan Perpu Pilkada, MRP se-Tanah Papua: Kepala Daerah Harus OAP

”Sekian ratus tahun terjadi pembelokan sejarah yang tidak dipahami oleh publik secara umum,” katanya.

Sejauh ini, tercatat baru belasan perempuan yang telah mendapat gelar pahlawan dari Pemerintah Indonesia dibandingkan dengan jumlah pahlawan laki-laki yang tercatat mencapai 176 orang.

Selain Ratu Kalinyamat, ada Martha Christina Tiahahu dari Maluku, Laksamana Malahayati dari Aceh, Cut Nyak Meutia dari Aceh, Raden Adjeng Kartini dari Jepara, Jawa Tengah, Cut Nyak Dien dari Aceh, dan Dewi Sartika dari Jawa Barat.

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved