ypmak
Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK)

Info Mimika

Pasca-longsor dan Banjir di Tembagapura, Ini Langkah yang Dilakukan BPBD Mimika

Bantuan yang diminta ke BNPB bukan saja untuk warga di wilayah Distrik namun akan disalurkan juga untuk warga yang ada di Distrik Iwaka.

Penulis: Kristina Rejang | Editor: Paul Manahara Tambunan
Tribun-Papua.com/Kristina Rejang
Plt Kepala BPBD Kabupaten Mimika, Moses Yarangga. 

Laporan Wartawan Tribun-Papua.com, Kristina Rejang

TRIBUN-PAPUA.COM, TIMIKA - Pasca kejadian longsor di area Wini, Kepala Air, Mile 69 Distrik Tembagapura yang menyebabkan 7 warga meninggal dunia serta kejadian banjir yang menimpa Kampung Banti 1, Banti 2 dan Kampung Opitawak Pemkab Mimika melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) mengirim data ke Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). 

Hal ini dijelaskan oleh Plt. Kepala BPBD Kabupaten Mimika, Moses Yarangga di Timika, Senin (29/7/2024).

Data ini kata dia, sekalian untuk mengusulkan permintaan bantuan kepada pihak BNPB berupa sembako,logistik, juga peralatan lainnya.

"Kami telah mendata dan akan menyampaikan data ke BNPB, mudah-mudahan bisa terakomodir," jelasnya. 

Moses mengungkapkan sesuai dengan data kejadian longsor yang terjadi pada Minggu (14/7/2024) lalu sebanyak 7 orang meninggal dunia, dua diantaranya masih berusia anak-anak. 

Baca juga: Inilah Penyebab Tanah Longsor di Tembagapura Mimika yang Menewaskan 7 Warga

Sementara untuk kejadian banjir di tiga Kampung yang ada di Distrik Tembagapura,17 Juli 2024 lalu sekitar 1.140 warga terkena dampak. 

Bantuan yang diminta ke BNPB bukan saja untuk warga di wilayah Distrik namun akan disalurkan juga untuk warga yang ada di Distrik Iwaka yang juga sempat mendapatkan musibah banjir 11 Juni 2024 lalu. 

Moses menerangkan, mulai dari sebelum kejadian hingga usai kejadian longsor di Wini Kepala Air, Mile 69 tersebut, pihaknya langsung ke lokasi dan memberikan sosialisasi kepada masyarakat yang notabene pendulang. 

"Kami bersama Kepala Distrik melakukan sosialisasi mengingatkan mereka agar mereka kerja disini (tempat dulang) tapi ingat jangan tinggal disitu karena berbahaya," terangnya. 

Saat ini, pihaknya telah membuat papan informasi yang akan dibawa ke area-area berbahaya di tempat kejadian longsor untuk dipasang sebagai pengingat. 

Baca juga: INI IDENTITAS 7 Korban Meninggal Akibat Terpimpa Longsor di Mile 69 Tembagapura Mimika

"Setelah itu kami akan bekerjasama dengan Freeport untuk dibawa ke Tembagapura untuk dipasang, dan juga saya sudah sampaikan ke pihak Freeport, saya akan tempati dua staf BPBD diatas untuk melihat dan mengawasi ketika kita punya saudara saudara dorang cari makan disitu untuk menjaga keselamatan," jelasnya. 

Karena kejadian di Distrik Tembagapura, Pemkab Mimika sempat menerbitkan Surat Keputusan penetapan status darurat. 

Dijelaskan, terkait dengan status darurat meski telah berakhir tanggal 26 Juli 2024, kata Moses saat ini pihaknya masih melanjutkan dengan status tersebut. 

"Masa transisi ini kami akan lanjutkan itu setelah itu kami koordinasi dengan pimpinan daerah. Karena situasi kondisi Kabupaten Mimika curah hujannya sampai September sehingga kami rencananya satu bulan (tambah status)," Pungkasnya. (*)

Sumber: Tribun Papua
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved