ypmak
Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK)

Pemkab Jayapura

Tol Laut Ada di Papua Sejak 2021, Program Subsidi Belum Dimaksimalkan Masyarakat

Di mana, subsidi yang diberikan oleh pemerintah sebesar 50 persen diharapkan harga lebih stabil sehingga inflasi tidak terjadi.

Tribun-Papua.com/ Putri
Plh Sekertaris Dinas Perhubungan Kabupaten, Elbyn Padolo di sela-sela rapat koordinasi pengendalian inflasi Pemkab Jayapura di aula lantai dua, kantor Bupati Jayapura, di Gunung Merah, Sentani, Distrik Sentani 

Laporan Wartawan Tribun-Papua.com, Putri Nurjannah Kurita

TRIBUN-PAPUA.COM, SENTANI - Pemerintah melalui Kementrian Perhubungan RI memberikan subsidi transportasi khususnya angkutan barang melalui kapal tol laut dan kapal perintis baik yang singgah di Kota Jayapura maupun Pelabuhan Laut Depapre.

Namun sejak  tahun 2021 tol laut masuk di Pelabuhan Laut Depapre dan dialihkan ke Pelabuhan Jayapura, subsidi transportasi itu belum dimaksimalkan oleh pelaku usaha atau masyarakat.

Demikian disampaikan Pelaksana Harian (Plh) Sekertaris Dinas Perhubungan Kabupaten, Elbyn Padolo usai rapat koordinasi pengendalian inflasi Pemkab Jayapura di aula lantai dua, Kantor Bupati Jayapura, di Gunung Merah, Sentani, Distrik Sentani, Kamis (1/8/2024).

Baca juga: DPRP Koordinasi Terkait Pelayanan Kapal Perintis dan Tol Laut Untuk Beberapa Titik di Papua

Padahal, kata Elbyn,  tujuan pemerintah khususnya presiden dengan program tol lautnya untuk menjaga disparitas harga sehingga pelaku usaha memanfaatkan tol laut.

Di mana, subsidi yang diberikan oleh pemerintah sebesar 50 persen diharapkan harga lebih stabil sehingga inflasi tidak terjadi.

Elbyn yang juga merangkap jabatan sebagai Kepala Bidang Perhubungan Laut, mengatakan, pihaknya telah melakukan sosialisasi kepada masyarakat terkait tarif subsidi yang dipatok hanya Rp 6.000 per penumpang.

"Waktu itu kami launching kapal perintis masuk di pelabuhan Depapre dan berjalan sampai sekarang dari Jayapura ke Depapre penumpang hanya bayar Rp 6.000, barang naik tidak bayar atau gratis tetapi memang tidak dimanfaatkan," katanya.

Adapun jadwal kapal yang masuk seminggu sekali itu, menurut Elbyn dapat dimanfaatkan oleh pedagang, nelayan, pekebun akan di jual ke Kota Jayapura atau daerah lain untuk menimalisir biaya transportasi.

"Daripada carter (mobil) sampai Rp 500 ribu, itu sudah sangat membantu," ujarnya.

Dia menduga, dari sisi waktu kedatangan kapal yang sandar di pelabuhan masuknya dini hari, sehingga masyarakat belum siap di waktu itu.

Lebih lanjut, subsidi harga itu masih berlaku sampai sekarang, sehingga dia berharap masyarakat dapat memanfaatkan transportasi laut yang sudah ada.

"Setiap tahun akan diperpanjang, karena ini program presiden, kalau nanti presiden baru arah kebijakannya bagimana. Tetapi masih berlaku," katanya.

Selain Kapal Tol Laut yang singgah di Pelabuhan Jayapura, di Depapre ada tiga kapal perintis yang singgah yakni KM. Sabuk Nusantara 81, KM. Sabuk Nusantara 29, KM. Sabuk Nusantara 45.

Mereka memuat penumpang dan barang.

Halaman
12
Sumber: Tribun Papua
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved