ypmak
Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK)

KKB Bunuh Pilot Helikopter Intan Angkasa

OPM Bunuh Pilot Asal Selandia Baru di Mimika, Putra Amungme: Tangkap Pelakunya

Pria berkebangsaan Selandia Baru itu dibunuh KKB setelah mengantar 4 tenaga kesehatan dan dua anak kecil dari Bandara Mozes Kilangin Timika.

Penulis: Kristina Rejang | Editor: Roy Ratumakin
Kolase Tribun-Papua.com
Calon DPRD terpilih periode 2024-2029 yang juga merupakan putra Amungme asli Alama, Elinus Balinol. 

Laporan Wartawan Tribun-Papua.com, Kristina Rejang

TRIBUN-PAPUA.COM, TIMIKA - Kejadian yang terjadi di Distrik Alama, Kabupaten Mimika, Papua Tengah menjadi perhatian semua pihak.

Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) atau Organisasi Papua Merdeka (OPM) melakukan penyanderaan dan pembunuhan terhadap pilot helikopter milik PT Intan Angkasa Air Service bernama Glen Malcolm Conning (50).

Baca juga: KKB Bunuh Pilot Helikopter Intan Angkasa Saat Antar Petugas Nakes ke Distrik Alama Mimika

Pria berkebangsaan Selandia Baru itu dibunuh KKB setelah mengantar 4 tenaga kesehatan dan dua anak kecil dari Bandara Mozes Kilangin Timika menuju Distrik Alama, Senin (5/8/2024).

Calon DPRD terpilih periode 2024-2029 yang juga merupakan putra Amungme asli Alama, Elinus Balinol Mom ikut bersuara terkait insiden tersebut.

 

FOTO KORBAN - Kasatgas Humas Operasi Damai Cartenz-2024, Kombes Pol Bayu Suseno menunjukkan foto korban, pilot helicopter yang menjadi korban keganasan KKB.
FOTO KORBAN - Kasatgas Humas Operasi Damai Cartenz-2024, Kombes Pol Bayu Suseno menunjukkan foto korban, pilot helicopter yang menjadi korban keganasan KKB. (Tribun-Papua.com)

 

Ia mengucapkan duka yang mendalam atas meninggalnya pilot yang berdedikasi untuk mengantar para nakes ke tempat tugas.

"Untuk keluarga pilot yang sedang berduka, saya menyampaikan turut berdukacita dan untuk peristiwa ini sangat disesalkan," ujarnya.

Karena tragedi itu, menurut Elinus dampaknya akan besar bagi masyarakat yang ada di Distrik Alama.

Baca juga: Helikopter Intan Angkasa Kecelekaan di Pedalaman Mimika, Nasib Pilot dan 4 Nakes Belum Diketahui

Sebab kata dia di Distrik Alama sangat luas, terdapat beberapa kampung yang didiami oleh masyarakat.

"Jadi disini yang ada saya ingin sampaikan saya minta kepada pihak pemerintah bahkan TNI-Polri untuk nanti dapat membantu mengevakuasi korban yang ada terjadi disana itu kalau bisa harapan saya menjaga kamtibmas disana," katanya.

Ia berharap agar para TNI maupun Polri bisa bekerja maksimal dan memburu para oknum pelaku.

Karena peristiwa tersebut ia juga berharap jangan sampai masyarakat ikut terkena dampak.

"Karena saya punya masyarakat yang ada disana tu sampai sekarang itu masih trauma, karena tahun 1977 itu sampai perna terjadi operasi sampai di Mapenduma itu. Banyak yang korban sampai lari ke daerah-daerah lain jadi mimpi buruk yang pernah terjadi itu mereka masih trauma, jadi dengan terjadinya kegiatan ini pasti langsung sudah memberikan dampak bagi masyarakat yang ada di situ," terangnya.

Baca juga: BREAKING NEWS: Helikopter Intan Angkasa Kecelakaan di Distrik Alama Mimika, Pilot Dilaporkan Terluka

Menurutnya kejadian tersebut sudah mengganggu aktivitas masyarakat baik yang berkebun, pelayanan pendidikan, kesehatan akan macet.

"Jadi harapan saya kalau besok itu pemerintah, TNI-Polri naik kejar saja pelaku dan menjaga agar masyarakat sipil tidak terkena dampak," katanya.

Ia juga berharap ketika melakukan pengejaran pelaku, jangan sampai masyarakat sipil menjadi korban.

Selain itu, ia berharap agar koordinasi antara Pemerintah, TNI-Polri dan tokoh-tokoh harus selalu dilakukan agar proses evakuasi korban bisa berjalan baik, dan tidak lagi ada korban lainnya.

 

Tampak empat tenaga kesehatan merupakan penumpang Helikopter Intan Angkasa diserang orang tak dikenal di distrik Alama, Kabupaten Mimika, Papua Tengah, Senin (5/8/2024).
Tampak empat tenaga kesehatan merupakan penumpang Helikopter Intan Angkasa diserang orang tak dikenal di distrik Alama, Kabupaten Mimika, Papua Tengah, Senin (5/8/2024). (Tribun-Papua.com/Istimewa)

 

"Kalau bisa itu pihak TNI-Polri tolong menangani dengan baik, karena masyarakat ini sudah trauma, tidak mau lagi macam ada kekerasan mereka seperti, mengungsi,  Kami tidak mau seperti itu, biar yang dulu terjadi itu tidak terulang lagi," harapnya.

Selain itu, ia juga menyinggung seperti kejadian di Distrik Paro, Nduga saat Pilot Susi Air di sandera.

Dikatakan, situasi tersebut akhirnya berdampak pada transportasi di Mimima yangmana Susi Air tidak lagi melayani masyarakat di Mimika.

"Ini kan akibat dari itu (konflik), karena selama ini kan masyarakat di bantu dengan helikopter yang ada jadi swasta yang ada, mereka melayani disitu jadi bagaimana masyarakat bahkan juga pemerintah jadi dinas-dinas terkait. Tapi kalau sudah kejadian begini, semua maskapai penerbangan begini kalau sudah tidak naik keatas itu dampaknya ke masyarakat itu sangat besar sekali, Suplai makanan susah," pungkasnya. (*)

Sumber: Tribun Papua
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved