ypmak
Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK)

Kisah Nakes Puskesmas Alama

Kepala Puskesmas Ungkap Kondisi Distrik Alama: Tak Ada Internet, Nakes Membaur dengan Masyarakat

Selain itu, SSB yang digunakan untuk berkomunikasi juga terbatas yakni mulai pukul 07.00 WIT sampai  pukul 10.00 WIT. 

Penulis: Kristina Rejang | Editor: Lidya Salmah
Tribun-Papua.com/ Kristin
Kepala Puskesmas Alama, Saulus Pokniangge. (Foto: Kristina Rejang)  

Laporan Wartawan Tribun-Papua.com, Kristina Rejang

TRIBUN-PAPUA.COM, TIMIKA- Kepala Puskesmas Alama, Saulus Pokniangge mengaku hingga  saat ini pihaknya hanya bisa berkomuniakasi lewat radio Single Side Band (SSB). 

Pasalnya, kata dia, wilayah Distrik Alama, Kabupaten Mimika, Papua Tengah, belum ada jaringan internet (data).

Selain itu, SSB yang digunakan untuk berkomunikasi juga terbatas yakni mulai pukul 07.00 WIT sampai  pukul 10.00 WIT. 

Lalu, dilanjutkan lagi  pukul 16.00  WIT sampai pukul 17.00 WIT.

"Jadi komunikasinya juga terbatas karena di sana kan pakai solar cell," ungkap Saulus ketika diwawancarai di Timika, Selasa (6/8/2024). 

Baca juga: Nakes dan Guru Berhasil Dievakuasi dari Distrik Alama Mimika: Tak Ada Pelayanan Kesehatan  

Kepala Puskesmas yang sudah menjabat sejak 2018 ini menuturkan, bahwa tenaga kesehatan (nakes) yang bertugas di Puskesmas Alama memiliki jadwal rolling. 

"Kami setiap bulan rolling, jadi setiap awal bulan minggu pertama itu pergantian shift nakes. Jadi ini Agustus awal Minggu pertama petugas kesana (Alama) tujuannya untuk pergantian dengan nakes yang telah bertugas dari bulan Juli,"terangnya. 

Dikatakan, untuk sistem shift sudah berjalan hampir dua tahun.

Untuk keseluruhan jumlah petugas kesehatan di Puskesmas Alama ada 25 orang terdiri20 orang tenaga kesehatan dan 5 tenaga umum.

"Jadi kadang pergantian 5 orang, 6 orang, dan kadang juga 4 orang," beber Saulus.

Saat insiden penembakan Helikopter Intan Angkasa, sambung dia, pihak Puskesmas juga harus  menyeberang ke area Distrik Jila untuk melapor ke pos keamanan.

Sebab, kata Saulus lagi, selama ini di Distrik Alama tidak ada pos TNI-Polri.

"Mungkin karena selama ini kami jalan aman-aman saja. Selama ini tidak ada hambatan dan gangguan juga jadi aman saja, walaupun alama sudah distrik sendiri namun belum ada pos keamanan," terangnya. 

Puskesmas Alama merupakan puskesmas yang dimekarkan dari Jila tahun 2014, dan beroperasi tahun 2015.

Menurut Saulus,  selama Puskesmas tersebut beroperasi tidak ada kejadian seperti penembakan, beberapa waktu lalu. 

"Saya sendiri bertugas disana sebagai kapus itu sejak 2018  bulan Maret ini sudah hampir 6 tahun," terangnya. 

Baca juga: Cerita Nakes Selamat Insiden Penembakan Pilot Helikopter di Alama Mimika: Dia Sempat Bukakan Pintu

Ia juga bercerita selama ini nakes yang bertugas di Distrik Alama selalu membaur dengan masyarakat. 

"Saya selalu bilang kita harus berbaur, pendekatan dengan masyarakat, karena disana tidak ada tempat hiburan seperti wifi atau jaringan sehingga satu-satunya hiburan kita adalah bergaul dengan masyarakat," katanya.

Bahkan, aku Saulus, pendekatan dan hubungan emosional antara masyarakat Alama dengan Nakes sangat erat. 

"Biasa suster-suster yang bertugas itu ada orang tua angkat di sana. Jadi biasa kalau suster-suster dari Timika sini naik mereka bawa pakaian atau hadiah begitu buat mama-mama angkat mereka," akunya.

"Dan juga sebaliknya orang tua angkat mereka disana biasa bawa sayuran dari hasil kebun dan berbagi dengan para nakes yang bertugas di sana," tandas Saulus. (*)

 

 

Sumber: Tribun Papua
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved