Info Mimika
Tahun Depan di Timika Sudah Ada Pabrik Minyak Kelapa Sawit Murni, Ini Nama Perusahaan Pengelolanya
PT KBV diberikan kepercayaan oleh Pemkab Mimika untuk mengelola lahan eks perkebunan kelapa sawit dari perusahaan sebelumnya dimulai April 2022.
Penulis: Kristina Rejang | Editor: Paul Manahara Tambunan
Laporan wartawan Tribun-Papua.com, Kristina Rejang
TRIBUN-PAPUA.COM, TIMIKA Tahum depan di Kabupaten Mimika, Provinsi Papua Tengah sudah ada Pabrik Minyak Kelapa Sawit Murni.
Hal ini disampaikan oleh Kepala Dinas Pertanian, Perkebunan dan Holtikultura Kabupaten Mimika, Alice Wanma di Timika, Rabu (7/8/2024).
"Kami sudah pergi ke sana dan lihat langsung, tahun depan itu sudah ada pabriknya untuk minyak murni, tahun depan bulan Juni atau Juli sudah diresmikan pabriknya," katanya.
Saat ini, kata Alice pihak perusahaan sementara melakukan pembersihan kelapa-kelapa sawit.
"Mudah-mudahan direncanakan tahun-tahun berikut ada lagi minyak goreng produksi asli Mimika," ungkapnya.
Baca juga: Lahan Pertanian Padi 700 Hektar Akan Dibuka di Kabupaten Mimika, Ini Beberapa Lokasinya
Diberitakan sebelumnya, luas perkebunan kelapa sawit yang ditanam di Timika seluas 7.768 hektar dari 35.759 hektar Hak Guna Usaha (HGU) yang dikelola oleh PT Kayra Bella Vita.
PT Karya Bella Vita merupakan perusahaan perkebunan kelapa sawit dan merupakan pemenang lelang Hak Pengusahaan Hutan dari PT PAL yang resmi dinyatakan Pailit atau bangkrut.
Data berdasarkan penyampaian Meidy Tilaar, Senior Manager sekaligus Pimpinan Perkebunan PT KBV ketika menerima kunjungan Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Perkebunan Kabupaten Mimika meninjau perkembangan perkebunan Kelapa Sawit milik PT Karya Bella Vita (KBV) di jalan Trans Nabire, Mimika, Jumat (28/6/2024) lalu.
PT KBV diberikan kepercayaan oleh Pemkab Mimika untuk mengelola lahan eks perkebunan kelapa sawit dari perusahaan sebelumnya yang telah dimulai pada bulan April 2022.
Salah satu syarat beroperasinya PT BKV di Mimika adalah pembangunan pabrik dan saat ini sedang dilakukan.
“Kami tidak mau mendengar yang lama, intinya kami hadir membawa sesuatu yang baru,” katanya.
Ia melanjutkan, dari total lahan sawit yang ditanam seluas 7.768 hektare, 1.800 hektare merupakan lahan plasma untuk 4 Koperasi Unit Desa (KUD).
Baca juga: Pemkab Mimika Sampaikan Duka Atas Tewasnya Pilot Selandia Baru yang Dibunuh KKB Papua
Jumlah pekerja saat ini sebanyak 471 orang dengan persentase pekerja OAP sebesar 93 persen, sedangkan upah bersih perkaryawan Rp 4 juta - Rp 6 juta per bulan.
“Bayarnya Rp10 ribu untuk satu pohon, sehari bisa menggarap 70 pohon,” ujarnya
Terkait pemanfaatan HGU seluas 35.759 hektare, saat ini pihaknya hanya fokus pada lahan seluas 7.868 hektare yang telah ditanami untuk pembukaan rumput dan pembersihan pelepah sawit.
“Setelah selesai, kami akan mulai membuka lahan agar tetap menggunakan HGU,” tuturnya. (*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.