Pilgub Jakarta 2024
Ada Upaya Menjegal Anies Baswedan di Pilgub Jakarta, Begini Reaksi Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto
Bagi PDI-P, upaya penjegalan Anies Baswedan di Pilkada Jakarta tidak dibenarkan dan tidak sehat bagi kehidupan demokrasi.
TRIBUN-PAPUA.COM — Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Hasto Kristiyanto mengaku mendapatkan laporan terkait dengan adanya upaya untuk menjegal pencalonan Anies Rasyid Baswedan di Pemilihan Gubernur Jakarta 2024.
Bagi PDI-P, upaya tersebut tidak dibenarkan dan tidak sehat bagi kehidupan demokrasi.
PDI-P lagi-lagi menyebut Anies sebagai sosok yang menarik.
Partai-partai yang tergabung dalam koalisi pendukung Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka pada Pemilihan Presiden 2024 atau Koalisi Indonesia Maju (KIM) telah bersepakat dengan sejumlah partai lain di luar pendukung Prabowo-Gibran untuk mengusung mantan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil di Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jakarta.
Kehadiran KIM plus ini kemudian disebut-sebut sebagai upaya untuk menjegal Anies sehingga mantan Gubernur Jakarta itu tidak mendapatkan dukungan dari partai mana pun untuk maju di Pilgub Jakarta.
Laporan terkait adanya upaya dari pihak tertentu untuk menjegal Anies di Pilgub Jakarta itu diungkapkan Hasto seusai menyaksikan pameran seni rupa patung dan aktivisme karya Dolorosa Sinaga di Galeri Nasional Indonesia, Jakarta, Kamis (8/8/2024).

Namun, Hasto tidak mengungkapkan siapa pihak yang dimaksud.
”Ya, kalau kami menerima laporan, memang ada upaya-upaya untuk mengganjal pencalonan Anies Baswedan,” ujarnya.
Adapun beberapa saat sebelumnya Hasto tampak menemani Presiden ke-5 RI yang juga Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Megawati Soekarnoputri mengunjungi pameran seni karya Dolorosa Sinaga.
Di acara pameran itu, Megawati sempat meminta Dolorosa untuk merancang patung Monumen 27 Juli sebagai peringatan peristiwa Kudatuli.
Nantinya, patung itu akan ditaruh di kantor DPP PDI-P di Lenteng Agung, Jakarta Selatan, dan di Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta Pusat.
Merusak demokrasi
Hasto mengungkapkan, secara konstitusi, setiap orang memiliki hak konstitusional untuk dicalonkan.
Karena itu, ketika ada pihak tertentu yang berupaya menjegal seseorang, itu tidak dapat dibenarkan dan merusak demokrasi.
”Ketika ada upaya-upaya untuk mengganjal calon-calon tertentu, itu (tanda) kehidupan demokrasi kita tidak sehat,” ucap Hasto.
Hasto menegaskan, partainya berkomitmen mengawal pemilihan kepala daerah (pilkada) agar berlangsung secara sehat.
Tidak boleh ada penghadangan apa pun terhadap para calon pemimpin yang maju dalam kontestasi pilkada.
”Itu yang kami harapkan sehingga kehidupan demokrasi harus kita perjuangkan bersama-sama dan di Jakarta itu harus menampilkan suatu konstestasi yang menarik, kontestasi yang berkeadaban, yang kaya dengan ide-ide besar untuk membangun Jakarta dan Indonesia,” katanya.
Kendati demikian, Hasto menilai, adanya upaya penjegalan terhadap Anies itu baru sebatas sinyalemen.
PDI-P disebutnya terus mencermati dinamika yang berkembang di Jakarta.
Saat ditanya apakah PDI-P bisa menjadi ”juru selamat” Anies sehingga membuat Anies bisa "berlayar" di Pilgub Jakarta, Hasto menegaskan bahwa "juru selamat politik" itu adalah rakyat.
Hal yang terpenting dalam kontestasi adalah dukungan rakyat dan dukungan arus bawah.
"Kekuatan yang maha dahsyat adalah persatuan dan rakyat. Sehingga setiap pemimpin yang memang yang dapat dukungan dari rakyat ngga perlu khawatir tidak mendapatkan tiket politik," ucapnya.
Baca juga: Menakar Strategi PKS, antara Anies Baswedan dan KIM
Hasto pun menilai Anies masih menarik hingga saat ini, terutama dilihat dari cara bertuturnya.
Beberapa kali, Ketua DPP PDI-P Puan Maharani juga pernah menyampaikan bahwa Anies merupakan sosok yang menarik dan layak dipertimbangkan untuk diusung oleh PDI-P di Pilgub Jakarta.

”Kami juga sudah beberapa kali melakukan komunikasi ya dengan banyak calon potensial di Jakarta,” ucapnya.
Bersikap obyektif dan realistis
Di sisi lain, PDI-P juga terus mencermati figur yang akan didorong maju di Pilgub Jakarta.
Dalam perspektif ideal, partai mempersiapkan calon-calon pemimpin dari internal partai.
Namun, partai juga harus bersikap obyektif dan realistis karena setiap daerah memiliki peta politik yang berbeda.
Hasto pun mengungkapkan, Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri sudah menugasi kader-kadernya untuk menjalin komunikasi dan pendekatan dengan partai politik lain.
”Pilkada Jakarta, kan, sangat dinamis sehingga kami selain bergerak itu juga melihat bagaimana pergerakan dari partai politik lain. Tetapi, pada akhirnya pengerucutan akan terjadi menjelang pendaftaran pada tanggal 27 Agustus. "
"Dari PDI Perjuangan tentu akan mencoba untuk di depan supaya rakyat bisa mengetahui lebih awal terhadap calon-calon mana yang diusung oleh PDI Perjuangan,” tuturnya. (*)
Berita ini dioptimasi dari Kompas.id, silakan berlangganan.
Hasto Kristiyanto
Anies Baswedan
PDI Perjuangan
Pilkada DKI Jakarta
Jakarta
Megawati Soekarnoputri
Anies
Nelayan Tradisional Biak Kirim 16 Ton Ikan Beku ke Jakarta |
![]() |
---|
Telkomsel Papua Siapkan Kompensasi Usai Pemulihan SKKL 3 Provinsi |
![]() |
---|
Daftar 11 Tuntutan KNPB dalam Aksi Demo di Jayapura Hari Ini |
![]() |
---|
Gelar Demo di Jayapura, KNPB Minta Pemerintah Hentikan Investasi yang Rugikan Masyarakat Papua |
![]() |
---|
Demo di Jayapura, Polda Papua Terjunkan 4 Peleton Pasukan Dalmas |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.