Aksi Massa di Jayapura
Demo di Jayapura, Polda Papua Terjunkan 4 Peleton Pasukan Dalmas
Terkait aksi demonstrasi di Jayapura, Direktorat Samapta Polda Papua menurunkan empat peleton pasukan Pengendalian Massa (Dalmas).
Penulis: Taniya Sembiring | Editor: Astini Mega Sari
Laporan Wartawan Tribun-Papua.com,Taniya Sembiring
TRIBUN-PAPUA.COM, JAYAPURA – Aksi demonstrasi menolak Proyek Strategis Nasional (PSN) terjadi di Kota Jayapura, Rabu (24/9/2025).
Massa aksi yang terdiri dari berbagai elemen mahasiswa dan kelompok masyarakat turun ke jalan untuk menyuarakan penolakan terhadap proyek pemerintah pusat yang mereka nilai mengancam lingkungan serta hak masyarakat adat.
Terkait aksi demonstrasi tersebut, Direktorat Samapta Polda Papua menurunkan empat peleton pasukan Pengendalian Massa (Dalmas) yang ditempatkan di titik-titik strategis di Jayapura.
Baca juga: BREAKING NEWS: Mahasiswa Uncen Desak Jakarta Hentikan Investasi dan Militerisme di Papua

Dirsamapta Polda Papua Kombes Pol Sondang Siagian mengatakan, penerjunan pasukan Dalmas itu untuk mengantisipasi terjadinya kericuhan.
“Pengerahan pasukan ini bukan untuk membatasi hak masyarakat menyampaikan pendapat, melainkan sebagai bentuk pengamanan agar aksi berjalan tertib, tidak menimbulkan kericuhan, dan tidak mengganggu aktivitas warga lainnya,” ujar Sondang dalam keterangan persnya di Jayapura.
Sondang mengungkapkan pasukan Dalmas ditempatkan secara terukur di empat titik konsentrasi massa.
Satu peleton ditempatkan di Lingkaran Abe dilengkapi dengan satu unit water cannon (AWC) di bawah pimpinan Ipda Musa Latupono.
Satu peleton lainnya berjaga di kawasan Universitas Cenderawasih (Uncen) Bawah yang dipimpin Ipda David Raweyai.
Baca juga: Terjunkan 750 Personel untuk Amankan Demo, Kapolresta Jayapura Minta Massa Tak Lakukan Long March
Peleton ketiga ditempatkan di depan Universitas Sains dan Teknologi Jayapura (USTJ) yang dikomandoi Ipda La Saharudin Oge, sementara peleton terakhir disiagakan di Expo Waena dengan komando Danton Bripka Iwan.
Dengan penempatan ini, aparat berupaya melakukan pengamanan berlapis sehingga potensi pergerakan massa yang meluas dapat segera diantisipasi.
Sondang mengklaim seluruh pasukan dilengkapi dengan peralatan Dalmas standar, mulai dari tameng, tongkat, hingga perlengkapan perlindungan diri. Namun, pola pengamanan yang dikedepankan tetap berbasis persuasif dan humanis.
“Personel kami dibekali peralatan lengkap, tetapi pendekatan pertama adalah dialog dan imbauan. Tindakan tegas hanya akan dilakukan bila ada indikasi anarkis atau massa tidak mengindahkan aturan yang berlaku,” jelasnya.
“Kami hadir untuk semua pihak. Masyarakat yang ingin menyampaikan aspirasi tetap kami lindungi, tetapi hak masyarakat lain untuk beraktivitas juga wajib dijaga,” imbuhnya. (*)
Terjunkan 750 Personel untuk Amankan Demo, Kapolresta Jayapura Minta Massa Tak Lakukan Long March |
![]() |
---|
Massa KNPB Duduki Jayapura: Hentikan Eksploitasi SDA dan Tarik Militer dari Papua |
![]() |
---|
BREAKING NEWS: Mahasiswa Uncen Desak Jakarta Hentikan Investasi dan Militerisme di Papua |
![]() |
---|
Mahasiswa Papua Gelar Mimbar Bebas di Jayapura, Desak Jakarta Sahkan RUU Masyarakat Adat |
![]() |
---|
BREAKING NEWS: Ratusan Jemaat GKI Geruduk Kantor Gubernur Papua, Desak Netralitas Negara dalam PSU |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.