Perang Suku Nduga Lanny Jaya di Wamena
Konflik Antarwarga Pecah di Wamena, 3 Orang Tewas: Pemerintah Diminta Bertindak Cepat
mahasiswa asal Kabupaten Nduga, Lanny Jaya dan Jayawijaya di kota studi Jayapura, menyerukan agar pertikaian dihentikan.
Penulis: Paul Manahara Tambunan | Editor: Paul Manahara Tambunan
"Sehingga kami berharap persoalan ini agar secepatnya diselesaikan," ujarnya.
Tabunin meminta pemerintah Provinsi Papua Pegunungan, Pemkab Nduga, Lanny Jaya, dan Pemkab Jayawijaya segera menangani konflik di Wamena.
Berikut isi pernyataan sikap Solidaritas Mahasiswa Kabupaten Nduga, Lanny Jaya dan Jayawijaya:
Kami Mahasiswa/I Nduga, Lani Jaya, dan Jayawijaya menyatakan sikap kepada pemerintah provinsi pegunungan papua dan pemerintah Kab. Nduga, Kab. Lanny Jaya, Kab.jayawijaya.
1. Kami meminta kepada pihak keamanan untuk segera mengamankan peristiwa perang horizontal yang sedang terjadi di ilekma, kab. jayawijaya, prov. Papua pegunungan .
2. Kami meminta kepada pemerintah prov. Papua pegunungan dari kab. Nduga serta Kab. Lanny Jaya, dan Kab. Jayawijaya untuk segera mengamankan maslah perang horizontal diantara masyarakat.
3. Kami meminta kepada pihak tokoh-tokoh adat, intelektual, bahkan tokoh-tokoh daerah dari kedua pihak untuk segera menanggapi persoalan ini dengan serius.
4. Kami meminta kepada pihak gereja dari kedua pihak untuk segera menanggapi dangan serius terhadap peristiwa perang horizontal yang sedang terjadi diantara kedua pihak antara Suku Nduga dan Suku Lanny.
5. Kami Seluruh Mahasiswa/i Kota Studi Jayapura membatasi untuk perang ini cukup terjadi di Kab. Jayawijaya saja dan tidak boleh dibawa sampai ke kota studi.
6. Kami menuntut kepada pihak pemerintah Jayawijaya menjadi mediator untuk mengamankan kedua pihak.
7. Pihak korban dan pihak pelaku segera diadili dengan diproses hukum yang berlaku di negara ini. (*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.