ypmak
Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK)

Nilai Tukar Rupiah Melemah

Rupiah 'Terjun Bebas' ke Rp 15.600 Per Dollar AS

Dengan berbagai sentimen tersebut, Ariston memproyeksi nilai tukar rupiah kembali terdepresiasi pada hari ini.

Editor: Lidya Salmah
Thinkstock
Ilustrasi Uang 

TRIBUN-PAPUA.COM- Memanasnya konflik di kawasan Timur Tengah menjadi salah satu pemicu nilai tukar rupiah terhadap dollar AS di pasar spot dibuka melemah pada Senin (7/10/2024).

Mengacu pada data Bloomberg, nilai tukar rupiah pada pukul 09.10 WIB berada di level Rp 15.645 per dollar AS.

Rupiah melemah 160 poin atau 1,03 persen dari posisi penutupan pekan lalu.

 Selaras dengan pelemahan tersebut, indeks dollar AS terpantau menguat.

Mengacu pada data Investing, "greenback" terpantau menguat di kisaran 102,21 pada pagi hari ini.

"Konflik kelihatannya terus berlanjut dengan Israel diketahui menyusun rencana untuk melakukan penyerangan, apalagi setelah negaranya Kembali diserang oleh Iran," kata dia kepada Kompas.com, Senin.

Baca juga: Bank Indonesia Segera Terbitkan Rupiah Digital

Selain itu, ketidakpastian arah kebijakan moneter bank sentral AS, The Federal Reserve (The Fed), juga memicu pelemahan rupiah.

Memanasnya konflik antara Israel dengan Hizbullah dan Iran membuat investor kembali memburu aset safe haven.

"Konflik kelihatannya terus berlanjut dengan Israel diketahui menyusun rencana untuk melakukan penyerangan, apalagi setelah negaranya Kembali diserang oleh Iran," kata dia kepada Kompas.com, Senin. Selain itu, ketidakpastian arah kebijakan moneter bank sentral AS, The Federal Reserve (The Fed), juga memicu pelemahan rupiah.

Baca juga: Nilai Tukar Rupiah Melemah Akibat Konflik Hamas-Israel, 1 Dolar AS Tembus Rp16 ribu

Sejumlah data teranyar menunjukan, kinerja ekonomi Negeri Paman Sam masih terjaga, sehingga ekspektasi penurunan suku bunga The Fed yang lebih besar kembali turun.

"Kondisi yang masih bagus ini bisa mendorong The Fed untuk mengurungkan kebijakan pemangkasan suku bunga yang lebih besar," katanya.

Dengan berbagai sentimen tersebut, Ariston memproyeksi nilai tukar rupiah kembali terdepresiasi pada hari ini.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com 

Sumber: Tribun Papua
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved