Kantor Media Jubi Dilempari Bom Molotov
Ketua AJI Jayapura Sebut Pengeboman di Kantor Redaksi Jubi Ancaman Serius terhadap Pers di Papua
Lucky Ireuw menjelaskan, teror terhadap jurnalis sekaligus CEO media Jubi, Victor Mambor sendiri adalah yang ketiga kali.
Penulis: Amatus Hubby | Editor: Paul Manahara Tambunan
Laporan Wartawan Tribun-papua.com, Amatus Huby.
TRIBUN-PAPUA.COM, JAYAPURA - Ketua Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Kota Jayapura Lucky Ireeuw menyebut teror dengan pelemparan bom molotov di kantor meia Jubi sebagai ancaman terhadap kebebasan pers di Papua.
Hal itu disampaikan Lucky Ireuw usai meninjau lokasi teror di kantor redaksi Jubi, Jayapura, Rabu (16/10/2024).
Lucky Ireeuw mengatakan ancaman serius ini bukan yang pertama terjadi.
"Dua tahun lalu kita dampingi pak Victor mambor dengan kasus yang sama yaitu pengeboman molotov di rumahnya tanpa penyelesaian yang memuaskan bagi pers di Papua," kata Ireeuw.
Ia mengungkapkan, walaupun sudah ada laporan polisi tetapi kasus ini sama sekali tidak diusut tuntas.
Baca juga: Komnas HAM Papua Sebut 17 CCTV Bukti Kuat Polisi Ungkap Pelaku Bom Molotov di Kantor Media Jubi
"Jadi kalau tidak ditangani dengan serius pasti akan berulang lagi, karena waktu lalu itu kita yang lakukan pendampingan," katanya.
Lucky Ireuw menjelaskan, teror terhadap jurnalis sekaligus CEO media Jubi, Victor Mambor sendiri adalah yang ketiga kali.
Pertama, upaya pembakaran mobil milik Victor Mambor, kedua upaya bom rumah milik Victor, dan yang ketiga teror bom molotov di kantornya.
"Kami akan lakukan pendampingan agar proses hukumnya berjalan," ujarnya.
Ireuw mendesak kepolisian bekerja profesiaonal dengan harapan segera mengungkap pelaku teror.
Sebab, kebebasan pers di Papua adalah taruhannya.
Baca juga: BREAKING NEWS: Kantor Media Jubi di Papua Dilempari Bom Molotov, Dua Mobil Terbakar
"Kalau tidak, pasti akan mengulang dan jadi ancaman ketika ada hal-hal yang menyinggung maka jurnalis atau media akan tidak bebas."
"Kita akan terus dampingi rekan-rekan di Jubi untuk membuat laporan polisi dan kita akan lihat sejauh mana polisi menangani kasus ini," ujarnya.

Selain laporan secara hukum, AJI Jayapura juga akan menjembatani upaya perlindungan, misalnya ketika ada yang trauma dan lain sebagainya.
"Yang pasti informasi ini kita akan sebarkan ke semua jaringan organisasi media untuk diketahui publik," katanya.
Ireuw menyatakan, teror kali ini terhadap media pers di Papua sungguh luar biasa.
Kronologi pelemparan bom molotov
Diberitakan sebelumnya, kantor redaksi media Jubi di Jalan SPG Taruna Waena, Kota Jayapura, Papua dilempari bom molotov pada Rabu (16/10/2024) dini hari, pukul 03.15 WIT.
Dua mobil operasional Jubi yang diparkir di halaman kantor itu terbakar dan rusak.
Dalam siaran pers diterima Tribun-Papua.com, pelemparan bom molotov itu diduga dilakukan oleh dua orang yang berboncengan menggunakan sepeda motor.
Bom itu dilemparkan dari pinggir jalan di depan Kantor Redaksi Jubi, dan membuat api berkobar di antara dua mobil operasional Jubi yang diparkir di halaman kantor.
Api itu sempat membakar sebagian bagian depan mobil Toyota Avanza dan Toyota Calya itu. Api akhirnya dipadamkan dua karyawan Jubi dan sejumlah saksi mata.
Sejumlah anggota Polsek Heram datang dan mengamankan kantor redaksi Jubi.
Pada Rabu pagi, polisi melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP).
Mereka memeriksa dan mendokumentasikan sejumlah serpihan pecahan botol kaca yang diduga bom molotov, bekas keset kain percaya yang diduga dijadikan sumbu bom molotov, serta kedua mobil yang terbakar akibat lemparan bom molotov itu.
Kepala Kepolisian Sektor Kota Heram, Iptu Bernadus Ick mengatakan, benda yang menyebabkan bagian dari kedua mobil operasional Jubi terbakar itu memang bom molotov.
“Ini adalah bom molotov, yang dipergunakan di Kantor Redaksi Jubi,” kata Iptu Bernadus Ick saat mengamankan Kantor Redaksi Jubi dan menunggu kedatangan Tim Laboratorium Forensik (Labfor).
Akan tetapi, Iptu Bernadus Ick menyatakan belum mengetahui bahan bom molotov.
“Terkait bahan-bahan, kita menunggu Tim Labfor,” katanya.

Diduga dilakukan 2 orang pelaku
Sejumlah saksi mata di sekitar Kantor Redaksi Jubi mengatakan bom molotov itu dilemparkan dua orang yang berboncengan menggunakan sepeda motor.
Kedua pelaku celana, jaket, masker, dan helm berwarna hitam.
Menurut saksi mata, sebelum pelemparan bom molotov terjadi, kedua orang pelaku itu beberapa kali melintas di depan Kantor Redaksi Jubi.
Sejumlah saksi menyatakan kedua pelaku mondar-mandir di sana sejak Selasa (15/10/2024) sekitar pukul 23.00 WP.
Pada Rabu dini hari, sekitar sekitar pukul 02.00 WP, kedua pelaku berhenti di bawah pohon mangga yang berada di dekat Kantor Redaksi Jubi, mengamati keadaan di sana, lalu pergi. (*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.