ypmak
Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK)

Kantor Media Jubi Dilempari Bom Molotov

Komnas HAM Papua Sebut 17 CCTV Bukti Kuat Polisi Ungkap Pelaku Bom Molotov di Kantor Media Jubi

pecahan kaca, bau BBM jenis premium, dan keterangan warga sangat menolong polisi untuk mengungkap siapa pelakunya.

|
Tribun-Papua.com/Putri Nurjannah Kurita
Kepala Kantor Perwakilan Komnas HAM Provinsi Papua Fritz Ramandey saat melakukan pengamatan pasca meledaknya bom molotov di kantor Redaksi Jubi di Jalan SPG Taruna Waena, Kota Jayapura, Provinsi Papua 

Lucky menjelaskan, teror terhadap jurnalis sekaligus CEO media Jubi, Victor Mambor sendiri adalah yang ketiga kali.

Pertama, upaya pembakaran mobil milik Victor Mambor, kedua upaya bom rumah milik Victor, dan yang ketiga teror bom molotov di kantornya.

Ireuw mendesak kepolisian bekerja profesiaonal dengan harapan segera mengungkap pelaku teror.

Sebab, kebebasan pers di Papua adalah taruhannya.

"Kami akan lakukan pendampingan agar proses hukumnya berjalan," tegasnya.

Kecaman yang sama juga dilontarkan Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI) Papua-Maluku.

Koordinator Wilayah IJTI Papua-Maluku, Chanry Suripatty, menyatakan insiden ini merupakan preseden buruk bagi kebebasan pers di Tanah Papua. 

TEROR BOM MOLOTOV - Kantor redaksi media Jujur Bicara (Jubi) di Jalan SPG Perumnas II Waena, Kota Jayapura, Papua, dilempari dua barang yang diduga bom molotov pada Rabu (16/10/2024) dini hari, pukul 03.20 WIT. Dok. AJI Jayapura
TEROR BOM MOLOTOV - Kantor redaksi media Jujur Bicara (Jubi) di Jalan SPG Perumnas II Waena, Kota Jayapura, Papua, dilempari dua barang yang diduga bom molotov pada Rabu (16/10/2024) dini hari, pukul 03.20 WIT. Dok. AJI Jayapura (Tribun-Papua.com/Istimewa)

"Serangan terhadap media seperti Jubi tidak bisa dipandang remeh. Ini bukan hanya ancaman fisik, tetapi juga serangan langsung terhadap kebebasan pers dan demokrasi di Papua," ujar Chanry dalam siaran pers diterima Tribun-Papua.com.

IJTI mendesak aparat kepolisian agar segera mengungkap pelaku dan motif di balik serangan teror ini.

Selain itu, Chanry juga mengimbau seluruh jurnalis di Papua untuk waspada terhadap teror serupa.

"Kami menuntut aparat bertindak cepat dan tegas. Pelaku harus segera ditangkap dan motifnya diungkap secara transparan kepada publik," tambah Chanry.

Menurutnya, aksi teror ini bisa jadi bagian dari upaya membungkam suara-suara kritis yang kerap disuarakan oleh media, khususnya di Tanah Papua. (*)

 

Sumber: Tribun Papua
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved