Info Mimika
Calon Bupati Mimika Johannes Rettob Didapuk Pembicara 'Nation Building Conference 2024 Jakarta'
Johannes Rettob adalah mantan Plt Bupati Mimika. Sbeelumnya, ia menjabat Wakil Bupati di sana.
Penulis: Marselinus Labu Lela | Editor: Paul Manahara Tambunan
Laporan Wartawan Tribun-Papua.com, Marselinus Labu Lela
TRIBUN-PAPUA.COM, TIMIKA - Calon Bupati Mimika nomor urut 1, Johannes Rettob diundang sebagai pembicara pada seminar Nation Building Conference (NBC) 2024: Beyond Tomorrow - Shaping Indonesia's Future 5.0.
Seminar bertajuk "The Voice of The East" atau suara dari timur ini digelar di Balai Sarbini, Plaza Semanggi, Jakarta, Jumat (8/11/2024) sore.
"Benar, hari ini saya sedang berada di Jakarta. Saya diundang sebagai pembicara pada seminar Nation Building Conference 2024," kata John di Jakarta, Jumat (8/11/2024).
Johannes Rettob adalah mantan Plt Bupati Mimika. Sbeelumnya, ia menjabat Wakil Bupati di sana.
Dalam seminar ini, Rettob didapuk sebagai pembicara bersama beberapa tokoh lainnya.
Baca juga: Debat Pertama Digelar, Johannes Rettob: Bicara Data dan Program yang Realistis!
Mereka yakni Hashim Djojohadikusumo, Luhut Binsar Pandjaitan, Ridwan Kamil, Pramono Anung, Jimmy Oentoro, Maruarar Sirait, dan lainnya.
Program Nation Building Conference ini bertujuan untuk menciptakan komunitas yang kolaboratif.
Program ini menginspirasi gerakan nation building yang kreatif, dan mempersiapkan para nation builders dengan sektor pembangunan strategis dan transformatif.
Ketua Pengurus RAPI dan NatioN Building Conference 2024, Jan Pieter Ate, mengatakan Indonesia sedang menikmati bonus demografi.
Di mana populasi usia produktif lebih besar dibandingkan dengan populasi yang tidak produktif.
"Namun keberhasilan dalam memanfaatkan bonus demografi ini tidak hanya bergantung pada jumlah, tetapi juga kualitas sumber daya manusia," katanya.
Baca juga: Kampanye Pilkada Mimika, Johannes Rettob-Emanuel Kemong Datangi Kelompok Tani
Menurutnya, tantangan utama adalah memastikan generasi muda Indonesia berkualitas dengan pendidikan dan pelatihan di bidang-bidang penting.
Seperti pengelolaan sumber daya alam berkelanjutan, mitigasi perubahan iklim, kesetaraan gender dan keberagaman budaya.
"Pada saat yang sama, masalah seperti kemiskinan, kelaparan dan ketimpangan kesehatan harus bisa diperangi karena bisa menjadi hambatan untuk memaksimalkan bonus demografi ini," pungkasnya.(*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.