ypmak
Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK)

Info Papua Pegunungan

Sebagian Anak Pengungsi Nduga di Jayawijaya Papua Pegunungan Belum Masuk Dapodik

Mereka tidak membawa identitas diri seperti kartu tanda penduduk (KTP), maupun kartu keluarga (KK).

Tribun-Papua.com/Istimewa
Anak-anak pengungsi Nduga di Kabupaten Jayawijaya, Papua Pegunungan. 

Laporan Wartawan Tribun-Papua.com, Marius Frisson Yewun

TRIBUN-PAPUA.COM, WAMENA - Sebagian anak-anak pengungsi dari Kabupaten Nduga yang sekolah di Kabupaten Jayawijaya, Papua Pegunungan, belum masuk dalam data pokok dinas pendidikan (Dapodik).

Kepala Sekolah Yayasan Pendidikan Papua Pegunungan (YP3) Sapalek, Albert Elopere di Wamena, Rabu, (20/11/2024), mengatakan jumlah siswa pengungsi Nduga adalah 308 orang.

"Yang masuk dalam sistem Dapodik itu hanya 283 siswa, dan sisanya masih bermasalah dengan kartu keluarga (KK)," katanya.

Baca juga: BREAKING NEWS: Kampanye JBR-Hadir Dihentikan, Bawaslu Segera Proses Penggunaan Fasilitas Negara

Pihak sekolah sementara berupaya, agar identitas anak-anak itu bisa disampaikan dalam data.

YP3 Sapalek berada di Kabupaten Jayawijaya. Yayasan ini dibagun untuk mengakomodasi anak-anak pengungsi Nduga, yang saat itu lari dari kampung halaman ke Jayawijaya.

Sejak keluar dari Nduga pada Tahun 2018, para orang tua hanya membawa anak-anak. 

Mereka tidak membawa identitas diri seperti kartu tanda penduduk (KTP), maupun kartu keluarga (KK).

Anak-anak juga tidak membawa peralatan sekolah sehingga kondisi mereka sangat memprihatinkan ketika tiba di Jayawijaya. 

Pengungsian ini merupakan sebab akibat, dari baku tembak antara TNI-Polri, melawan kelompok Organisasi Papua Merdeka (OPM).(*)

Sumber: Tribun Papua
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved