ypmak
Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK)

Teror Bom di Papua

Wartawan Demo Polisi Papua Terkait Teror Bom Kantor Jubi Yang 2 Bulan Belum Terungkap

Macam diam kah pelaku masih bergetayangan, "Jurnalis adalah penjaga kebenaran" Jurnalis diteror bukan pura pura, polisi bekerja kura-kura," dan ungkap

Tribun-Papua.com/Yulianus Magai
Jurnalis Papua Kembali Datangi Polda Papua pada Selasa, 17 Desember 2024 untuk menuntut polisi Ungkap Pelaku Teror Bom Kantor Jubi. 

Laporan Wartawan Tribun-Papua.com, Yulianus Magai

TRIBUN-PAPUA.COM, JAYAPURA - Koalisi Advokasi Keadilan dan Keselamatan Jurnalis di Tanah Papua, bersama Asosiasi Wartawan Papua (AWP) menggelar aksi demontrasi menuntut polisi segera mengungkap pelaku teror bom Kantor Redaksi Media Jubi.

Aksi tersebut dimulai sekira pukul 11: 00 WIT di depan Polda Papua, Kota Jayapura, Papua, Rabu (17/12/2024). Aksi ini melibatkan karyawan yang bekerja di Kantor Media Jubi dan beberapa media massa.

Baca juga: Tuntut Ungkap Pelaku Teror Bom Kantor Jubi, Aliansi Wartawan Papua Gelar Aksi Hingga Datangi Mapolda

Dalam aksi ini, mereka membentang spanduk yang berisi pesan seperti "Kami bersama Media Jubi", "62 hari teror bom di Kantor Redaksi Jubi, 153 hari penembakam terhadap Pembela Ham Yan Christian Warinussy kami tidak akan diam", " Polisi beri kami kado Natal," Macam diam kah pelaku masih bergetayangan, "Jurnalis adalah penjaga kebenaran" Jurnalis diteror bukan pura pura, polisi bekerja kura-kura," dan ungkapan-ungkapan prihatin lainya soal ancaman terhadap kebebasan pers.

Baca juga: Pertamina Tambah Stok Minyak Tanah Hingga 18 Persen di Momen Nataru 

Ketua AWP, Elisa Sekenyap mengaku, aksi ini digelar untuk meminta polisi segera menangkap pelaku. 

"Sudah 62 hari pelaku belum diungkap, sekarang sudah 2 bulan kami tidak tahu kasus ini ditangani atau tidak. Tapi kami percaya Polda akan bantu kami, untuk itu kami datang ke sini (Polda),"ungkapnya di Mapolda Papua.

Elisa wartawan
Ketua AWP, Elisa Sekenyap saat berorasi terkait harapan kepada polda untuk mengungkap pelaku teror bom Kantor Redaksi Media Jubi

Elisa membeberkan, sudah tidak ada alasan lagi untuk diungkap alasan soal pilkada sudah lewat, maka pelaku harus diungkap.

Baca juga: Toko Gramedia Jayapura Dukung Kompetisi Kopi Papua. Ini Hadiahnya!

"Sudah tidak ada alasan lagi, alasan pilkada sudah lewat, jadi kasus teror terhadap Kantor Redaksi Jubi, sebelum natal kami minta harus diungkap," katanya. 

Elisa mengatakan ini kasus teror yang luar biasa, tapi mereka rasa tidak diperhatikan oleh aparat yang dinamakan penegak keadilan tersebut. 

"Jadi kami mendesak Polda Papua kerja dengan cepat, karena Polda punya kapasitas untuk ungkap pelaku,"terang dia.

Baca juga: Ini Tujuan Disbudpar Jayawijaya Gelar Pelatihan Keselamatan Bagi Pengelola Wisata Tirta

Elisa berpendapat, jika kasus kasus teror terhadap jurnalis ini tidak diungkap, maka para wartawan harus kemana lagi untuk mencari tempat yang nyaman, mengingat kasus ini terjadi di wilayah kota. 

"Sudah beberapa kasus teror terhadap jurnalis, dalam kota lagi. Mirisnya kasus teror itu hingga saat ini belum diungkap. Kalau dibiarkan begitu saja kami harus ke mana? padahal kasus tersebut terjadi dalam kota dan ada CCTV, tak diungkap. Kami sangat kecewa,"tegas dia

Baca juga: Lima Kepala Suku Besar Mendatangi Mapolres Mimika Terkait Natal

Ia mengatakan jika kasus dalam kota saja tidak bisa ungkap maka kepercayaan masyarakat terhadap polisi akan hilang.

"Kalau polisi tidak bekerja profesional dan tidak ungkap kasus teror bom di Kantor Redaksi Jubi, maka kepercayaan masyarakat terhadap polisi akan hilang," pungkasnya.(*)

Sumber: Tribun Papua
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved