ypmak
Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK)

Kaleidoskop 2024

Tahun Turbulensi di Bumi Cenderawasih: Berikut Kaleidoskop Peristiwa Papua Sepanjang 2024

Sejumlah peristiwa besar, mulai dari konflik bersenjata hingga bencana alam, mewarnai sepanjang tahun.

|
Editor: Lidya Salmah
istimewa
Ilustrasi kaleidoskop 

Sedangkan satu warga sipil bernama Nelon Sani (16) terkena tembakan pada lengan kiri tembus perut.

Kemudian, Polda Papua merekrut 2.000 personel Bintara Noken tahun 2024 yang mana di dalamnya ada kuota kekhususan bagi putras asli Papua.

Baca juga: KALEIDOSKOP 2022: Sepanjang 2022, Total Ada 87 Kasus Kebakaran di Kota Jayapura

Kasus penyiksaan warga sipil oleh sejumlah orang berpakaian loreng di Kabupaten Puncak, Papua Tengah, jadi sorotan serius Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM).

Penyiksaan warga sipil dengan menggunakan sangkur dan direndam di dalam tong itu viral di media sosial.

April: ASN Tuntut Ganti Pj Gubernur Papua dan Longsor di Nabire

Solidaritas ASN dan Masyarakat Papua atau SAMP kembali menggeruduk Kantor Gubernur Papua di Jalan Soa Siu Dok II Kota Jayapura, Selasa (23/4/2024).

Mereka mendesak agar Presiden Republik Indonesia melalui Kemendagri segera mengganti Penjabat Gubernur Papua Ridwan Rumasukun, serta Pj Sekda Papua, Derek Hegemu

Peristiwa bencana alam terjadi di Papua Tengah.

Badan jalan di KM 55 Gameidimi, Kabupaten Nabire, Papua Tengah,  yang menghubungkan Nabire-Ilaga terputus akibat longsor.

Baca juga: Kaleidoskop 2022: Rentetan Aksi KKB di Papua, Tembak 8 Pekerja PTT di Beoga hingga 11 Warga di Nduga

Mei: Peringatan 1 Mei 

Dalam rangka memperingati 1 Mei 1963 sebagai Hari Aneksasi Bangsa Papua masuk dalam NKRI, Komite Nasional Papua Barat (KNPB) Yalimo menggelar Ibadah Syukuran sekaligus diskusi ilmiah tentang sejarah kemerdekaan bangsa West Papua dan sejarah 1 Mei 1963.

Juni: Hari Pancasila, Kantor Gubernur Papua Barat di Palang 

Momen Hari Pancasila, Masyarakat Lanny Jaya Dapat Suprise Listrik Menyala 24 Jam

Kantor Bupati Manokwari Selatan di Provinsi Papua Barat dipalang sejumlah tenaga honorer, Senin (3/6/2024) pagi.

Penyebabnya, tenaga honorer kecewa akibat tak kunjung diumumkannya kuota CPNS 116 tahun 2018, serta pengangkatan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK).

Halaman
1234
Sumber: Tribun Papua
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved