Sejarah
KISAH Martha Christina Tiahahu: Srikandi Maluku yang Mengukir Sejarah dengan Darah dan Air Mata
Saat Perang Pattimura berkobar, Martha yang masih remaja tak ragu untuk ikut berjuang bersama ayahnya.
TRIBUN-PAPUA.COM- Nama Martha Christina Tiahahu tak asing di telinga masyarakat Indonesia.
Gadis remaja dari Maluku ini telah membuktikan bahwa semangat juang tidak mengenal usia.
Ia menjadi salah satu pahlawan nasional yang namanya harum dalam sejarah perjuangan bangsa Indonesia melawan penjajahan Belanda.
Martha sejak kecil telah menunjukkan semangat juang yang tinggi.
Didikan ayahnya, Kapitan Paulus Tiahahu, seorang pejuang ulung, telah menanamkan jiwa patriotisme dalam dirinya.
Saat Perang Pattimura berkobar, Martha yang masih remaja tak ragu untuk ikut berjuang bersama ayahnya.
Dengan rambut panjang terurai dan berikat kepala kain berang merah, Martha menjadi sosok yang ikonik di medan perang.
Ia tak hanya menjadi penyemangat bagi pasukan, tetapi juga ikut bertempur secara langsung.
Baca juga: Ikemal Biak-Supiori dan Ikatan Keluarga Nusahulawano Kenang Perjuangan Martha Christina Tiahahu
Keberaniannya dalam menghadapi musuh membuat namanya dikenal luas, bahkan di kalangan tentara Belanda.
Sayangnya, perjuangan Martha harus berakhir tragis.
Ia ditangkap oleh Belanda dan meninggal dunia dalam perjalanan menuju Pulau Jawa.
Meskipun demikian, semangat juang Martha terus hidup dan menjadi inspirasi bagi generasi penerus.
Masa Muda dan Awal Perjuangan
Lahir di Nusa Laut sekitar tahun 1800, Martha merupakan putri dari seorang kapitan atau pemimpin perlawanan.
Sejak kecil, ia telah tumbuh dalam lingkungan yang sarat dengan semangat juang melawan penjajahan.
Demam Emas California: Kisah di Balik Penemuan Emas pada 24 Januari 1848 |
![]() |
---|
19 Januari: Perayaan Unik dari Salju hingga Rasa |
![]() |
---|
Jejak Kemanusiaan Komodor Yos Sudarso: Ketika Kepahlawanan Berpadu dengan Welas Asih |
![]() |
---|
Bak Tarian Politik yang Rumit, Berikut Gejolak Reshuffle Kabinet di Indonesia dari Masa ke Masa |
![]() |
---|
Nyekar ke Makam Tentara Jepang di Sarmi, Para Kerabat Lakukan Tabur Bunga dan Kunjungi Tugu Yamagata |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.