ypmak
Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK)

Sejarah

KISAH Martha Christina Tiahahu: Srikandi Maluku yang Mengukir Sejarah dengan Darah dan Air Mata

Saat Perang Pattimura berkobar, Martha yang masih remaja tak ragu untuk ikut berjuang bersama ayahnya.

Editor: Lidya Salmah
istimewa
Tugu Martha Christina Tiahahu 

TRIBUN-PAPUA.COM- Nama Martha Christina Tiahahu tak asing di telinga masyarakat Indonesia.

Gadis remaja dari Maluku ini telah membuktikan bahwa semangat juang tidak mengenal usia.

Ia menjadi salah satu pahlawan nasional yang namanya harum dalam sejarah perjuangan bangsa Indonesia melawan penjajahan Belanda.

Martha sejak kecil telah menunjukkan semangat juang yang tinggi. 

Didikan ayahnya, Kapitan Paulus Tiahahu, seorang pejuang ulung, telah menanamkan jiwa patriotisme dalam dirinya.

Saat Perang Pattimura berkobar, Martha yang masih remaja tak ragu untuk ikut berjuang bersama ayahnya.

Dengan rambut panjang terurai dan berikat kepala kain berang merah, Martha menjadi sosok yang ikonik di medan perang.

Ia tak hanya menjadi penyemangat bagi pasukan, tetapi juga ikut bertempur secara langsung.

Baca juga: Ikemal Biak-Supiori dan Ikatan Keluarga Nusahulawano Kenang Perjuangan Martha Christina Tiahahu

Keberaniannya dalam menghadapi musuh membuat namanya dikenal luas, bahkan di kalangan tentara Belanda.

Sayangnya, perjuangan Martha harus berakhir tragis.

Ia ditangkap oleh Belanda dan meninggal dunia dalam perjalanan menuju Pulau Jawa.

Meskipun demikian, semangat juang Martha terus hidup dan menjadi inspirasi bagi generasi penerus.

Masa Muda dan Awal Perjuangan

Lahir di Nusa Laut sekitar tahun 1800, Martha merupakan putri dari seorang kapitan atau pemimpin perlawanan. 

Sejak kecil, ia telah tumbuh dalam lingkungan yang sarat dengan semangat juang melawan penjajahan.

Halaman
12
Sumber: Tribun Papua
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved