ypmak
Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK)

Info Jayapura

Siap Anggaran Rp1 Miliar untuk Program MBG, Pemkab Jayapura Tunggu Juknis

Penjabat (Pj) Bupati Jayapura, Semuel Siriwa menjelaskan, pemerintah telah menyiapkan anggaran sebesar satu miliar rupiah untuk menjalankan program.

Tribun-Papua.com/Putri
Pj Bupati Jayapura Semuel Siriwa 

Laporan Wartawan Tribun-Papua.com, Putri Nurjannah Kurita

TRIBUN-PAPUA.COM, SENTANI - Pemkab Jayapura masih menunggu petunjuk teknis (Juknis) pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG) dari pemerintah pusat usai ditunjuk menjadi pilot projek pada bulan November 2024.

Waktu itu, dua sekolah dasar (SD) yang dapuk menjadi pilot project dalam rangka pemberian makanan bergizi yakni SD Negeri Dobonsolo dan SD Negeri Inpres Kemiri. Uji coba program MBG itu dilakukan langsung Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri) Ribka Haluk. 

Penjabat (Pj) Bupati Jayapura, Semuel Siriwa menjelaskan, pemerintah telah menyiapkan anggaran sebesar satu miliar rupiah untuk menjalankan program itu di 19 distrik tahun ini.

Baca juga: Nutrisi untuk Masa Depan, Koops Habema Gelar Program MBG bagi Anak-Anak Pogapa Intan Jaya

Dengan perhitungan harga per porsi berkisar Rp 20 ribu sampai Rp 30 ribu.

"Kita sudah standby, tapi kita menunggu berapa anggaran yang di tanggung pusat, provinsi, dan kabupaten. Kita menunggu petunjuk," ujarnya di Kampung Aib, Distrik Kemtuk,Kabupaten Jayapura, Papua, Selasa (22/1/2025).

Siriwa menyebut, di beberapa daerah seperti Kabupaten Merauke, Provinsi Papua Selatan, dan Papua Pengunungan memang sudah berjalan.

"Di daerah lain sudah canangkan, kami belum bisa pastikan apakah akan dilakukan dalam waktu dekat atau belum karena provinsi lain sudah jalan," ujarnya.

Baca juga: Ingin Anak Papua Sehat Melalui MBG, DPRP Papua Usul Peninjauan Ulang Biaya

Dia berpendapat, Badan Gizi Nasional akan menetapkan provinsi dan kabupaten mana yang akan melanjutkan program MBG.

"Kemarin kita ditunjuk untuk sekolah pilot project kita gerak cepat dan semuanya dari kita. Mungkin kendalanya tergantung Badan Gizi Nasional tetapkan di provinsi mana kabupaten mana kebetulan kita pilot projek juga sudah berjalan," ucapnya. (*)  

Sumber: Tribun Papua
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved