KB Papua
Aktivis Finlandia Ini Ingin Jadi Mediator Dialog Konflik Papua, OPM Ancam Tembak Juha Christensen
Juha mengatakan, proses perdamaian Aceh lewat penandatanganan MoU Helsinki antara Pemerintah RI dan GAM pada 2005 banyak dijadikan contoh negara lain
Penulis: Paul Manahara Tambunan | Editor: Paul Manahara Tambunan
TRIBUN-PAPUA.COM, JAYAPURA - Aktivis perdamaian asal Finlandia, Juha Christensen, ingin menjadi mediator dialog antara pemerintah Indonesia dengan kelompok-kelompok di Papua, termasuk kelompok pendukung kemerdekaan Papua di luar Indonesia.
Hal ini disampaikan Menteri Koordinator bidang Hukum, Hak Asasi Manusia (HAM), Imigrasi, dan Pemasyarakatan RI, Yusril Ihza Mahendra dalam pertemuan dengan delegasi pemerintah Kerajaan Inggris, melalui keterangan tertulis, Rabu (22/1/2025).
Juha Christensen disebut menawarkan bantuan untuk menyelesaikan konflik Papua.
"Namun sejauh ini, Pemerintah berpendapat belum memerlukan adanya mediator untuk memfasilitasi perundingan damai dalam menyelesaikan masalah di Papua, sebagaimana dilakukan di Aceh pada masa Pemerintahan Presiden SBY," kata Yusril.
Siapa Juha Christensen?
Juha Christensen adalah aktivis perdamaian asal Finlandia.
Mnurut Yusril, Juha pernah terlibat dalam proses perdamaian di Aceh.
Baca juga: OPM Buru Juha Christensen Atas Perannya dalam Pembebasan Pilot Susi Air, Egianus Kogoya Disanksi
Juha mengatakan, proses perdamaian Aceh lewat penandatanganan MoU Helsinki antara Pemerintah RI dan GAM pada 2005 banyak dijadikan contoh di negara-negara lain.
"Kita sudah buktikan di Aceh bahwa melalui proses dialog, di mana ada pihak ketiga yang independen, itu bisa menyelesaikan konflik yang lebih dari 30 tahun," kata Juha, di Jakarta, Rabu, 14 Agustus 2019.

Ketika itu, Juha mengaku tidak terlalu memahami kondisi konflik di Papua karena memang tidak menangani konflik tersebut sebagaimana yang terjadi di Aceh, tetapi kunci menyelesaikan konflik adalah melalui dialog.
"Tentu ada tugas TNI, tugas Polri. Tetapi, kalau untuk konflik-konflik itu kan harus ada dialog. Apakah masalah internal domestik, atau ada masalah lebih besar, perang. Itu yang kami promosikan, dialog," ujar Juha.
Juha juga disebut-sebut menjadi mediator dari pembebasan pilot Susi Air, Philips Mark Methrtens, yang disandera sejak 7 Februari 2023 yang lalu.
Juru Bicara Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB)-Organisasi Papua Merdeka (OPM), Sebby Sambom, dalam keterangannya menyebut Juha Christensen ikut memainkan perannya bersama Pemerintah Indonesia sebagai negosiator pembebasan pilot Susi Air.

"Dalam hal itu, kami dari Manajemen Markas Pusat KOMNAS TPNPB juga memberikan penjelasan sedikit kepada seluruh pejuang Papua Merdeka dari aktivis sipil, militer, diplomat, dan seluruh pimpinan politik Papua Merdeka bahwa Juha Christensen adalah aktor di balik redanya situasi Gerakan Aceh Merdeka (GAM) karena ikut terlibat bersama Pemerintah Indonesia dalam memainkan perannya menjadi fasilitator sejak tahun 2005 dalam konflik GAM dan Pemerintah Indonesia hingga terjadinya perdamaian," kata Sebby, dikutip dari Tribunnews.com.
Sebby juga mengingatkan Juha Christensen untuk tidak memasuki wilayah Papua.
"Karena anda akan menjadi target pasukan TPNPB di 36 Kodap se-tanah Papua," ujarnya.
Kepala Kantor Perwakilan Komnas HAM di Papua, Frits Ramandey, mengonfirmasi keterlibatan Juha Christensen dalam proses pembebasan Philip. (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.