ypmak
Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK)

Pemkab Nabire

Kematian Ternak Babi Akibat Virus ASF di Nabire Tembus 2.674 Ekor

Berdasarkan data sejak 14 Oktober 2024 hingga 1 Februari 2025, telah tercatat ada 2.674 ekor babi yang mati di wilayah Nabire, Papua Tengah.

Tribun-Papua.com/Calvin Erari
PENYEBARAN VIRUS ASF: Penanggung jawab posko penanggulangan ASF, Dinas Peternakan Kabupaten Nabire, Francisco M Maker di Nabire, Rabu (5/2/2025), berharap peternak babi dapat terus melakukan pencegahan sesuai protap kesehatan hewan. 

Laporan Wartawan Tribun-Papua.com, Calvin Louis Erari

TRIBUN-PAPUA.COM, NABIRE - Jumlah kematian ternak babi akibat African Swine Fever (ASF), di Kabupaten Nabire, Provinsi Papua Tengah sudah mencapai ribuan ekor.

Penanggung jawab posko penanggulangan ASF, Dinas Peternakan Kabupaten Nabire, Francisco M. Maker menjelaskan, berdasarkan data, dari 14 Oktober 2024, hingga 1 Februari 2025, telah tercatat ada 2.674 ekor babi yang mati.

Baca juga: Virus Flu Babi Sudah Masuk Papua Pegunungan, Pemerintah Larang Pengiriman Babi

"Jumlah itu berasal dari data ternak yang dikuburkan oleh Satgas, dan belum termasuk kasus yang tidak dilaporkan warga,” kata Francisco, Rabu, (5/2/2025).

Dengan angka yang ada Francisco bilang, perlu ada kewaspadaan tinggi dari peternak babi, untuk mencegah penyebaran yang terjadi, karena populasi babi di Nabire masih sangat besar yang mencapai 26.327 ekor.

"Angka ini lebih tinggi dibandingkan populasi ternak babi di Kabupaten Mimika atau wilayah lain di provinsi ini," ujarnya.

Baca juga: Peternak Babi Perlu Waspada, ASF Sudah Masuk di Nabire Papua Tengah

Kemudian Fransisco mengingatkan para peternak untuk terus meningkatkan biosecurity yang meliputi, pembatasan pergerakan orang, barang, dan ternak ke peternakan.

"Hal ini untuk mencegah penyebaran ASF lebih luas," katanya

Kemudian juga, para peternak perlu membatasi akses hewan liar seperti tikus, burung, dan serangga yang berpotensi membawa ASF.

Lalu juga melakukan dekontaminasi terhadap peralatan yang masuk ke peternakan.

“Jika ada petugas yang datang, mereka harus menjalani dekontaminasi dengan larutan desinfektan guna membunuh virus," tandasnya.

Fransisco berharap masyarakat dapat berperan aktif dalam menanggulangi ASF dengan, mematuhi anjuran, maupun protokol yang ditetapkan, karena kerja sama semua pihak menjadi kunci dalam menekan angka penyebaran virus ini di Nabire. (*)

Sumber: Tribun Papua
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved