ypmak
Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK)

HUT PI di Papua

Ottow dan Geisler Pertama Kali Menerjemahkan Alkitab ke Dalam Bahasa Numfor

Hal itu dilakukan lantara tempat pendaratan pertama mereka di Pulau Mansinam,  Manokwari, Provinsi Papua Barat, dihuni oleh penduduk dari Pulau Numfor

|
zoom-inlihat foto Ottow dan Geisler Pertama Kali Menerjemahkan Alkitab ke Dalam Bahasa Numfor
Tribun-Papua.com/Marius Frisson Yewun
ALKITAB BAHASA NUMFOR: Setelah tiba di Mansinam, Ottow dan Geisler dikabarkan menerjemahkan alkitab pertama kali ke dalam bahasa Numfor, sebab penduduk Pulau Mansinam berasal dari Numfor. Hingga 2025, Alkitab terjemahan bahasa Numfor tidak digunakan pada setiap ibadah, sebab tidak semua orang memiliki dan terjemahan bahasa Indonesia sudah sangat banyak.

Laporan Wartawan Tribun-Papua.com, Marius Frisson Yewun

TRIBUN-PAPUA.COM, JAYAPURA – Dua misionaris asal Belanda dan Jerman, Carl Willem Ottow dan Johann Gotlob Geissler yang membawa injil ke Papua dan masuk di Pulau Mansinam pada 5 Februari 1855, disebut pertama kali menerjemahkan Alkitab ke dalam Bahasa Numfor.

Baca juga: HUT ke-170 Pekabaran Injil di Tanah Papua, GKI Klasis Mimika Gelar Ibadah Syukuran

Hal itu dilakukan lantara tempat pendaratan pertama mereka di Pulau Mansinam,  Manokwari, Provinsi Papua Barat, dihuni oleh penduduk dari Pulau Numfor. Secara pemerintahan saat ini, Numfor masuk Kabupaten Biak Numfor, Provinsi Papua.

Berdasarkan literasi dan sumber lisan dari para tetua, masyarakat Pulau Numfor bisa berada di Mansinam sebab mereka selalu menjelajah samudera dan pesisir di Papua dahulu kala.

Baca juga: Ini Harapan Tokoh-Tokoh Agama dan Pemkab Nabire Setelah Ibadah HUT PI Ke-170

Secara geografis, jarak Pulau Numfor dan Mansinam di Manwokri sangat dekat, dibanding Pulau Numfor dengan Pulau Biak. Sehingga masyarakat dengan menggunakan sampan dayung, mereka bisa menjangkau Manokwari. Praktik berlayar dan mendayung secara manual ke Manokwari, hingga 2013 masih dilakukan oleh beberapa warga Pulau Numfor.

Baca juga: Warga Sumatra dan Jawa Ibadah HUT PI di Papua Dengan Pakaian Adat

Ottow dan Geissler kemudian belajar bahasa daerah yang digunakan masyarakat di Mansinam, agar upaya menyebar luaskan ajaran Kristen yang diawali di Mansinam bisa dipahami masyarakat.

Dari upaya belajar bahasa itu, Ottow dan Geissler berhasil menerjemahkan Alkitab ke dalam bahasa Numfor.

Baca juga: Jemaat GKI Sologratia Waena, Kota Jayapura Rayakan HUT PI ke-170 Dengan Sukacita

Dalam kitab yang diterjemahkan itu, tidak dirincikan nama kitab, ayat. Namun sebagian besar kisah atau cerita nubuat Tuhan, kelahiran Yesus, perumpamaan, kematian hingga kebangkitan Yesus dituliskan di sana. Semua itu menggunakan Bahasa Numfor yang sudah jarang didengar.

Berikut ini merupakan salinan terjemahan Alkitab ke dalam Bahasa Numfor yang dibuat oleh Ottow dan Geisler lalu diperbanyak.

Baca juga: Hadiri HUT PI di Mansinam, Pj Gubernur Papua Tengah Berikan Bantuan Rp 1 Miliar dan 1 Unit Speedboat

Isi potongan kitab ini secara garis besar menjelaskan tentang perumpamaan pemilik kebun anggur yang mengirim anaknya.

Cerita ini sebenarnya terdapat dalam kitab Matius 21:33 - 46. Namun pada kitab Bahasa Numfor, tidak disebutkan nama kitab atau ayat. (*)

Sumber: Tribun Papua
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved