Papua Terkini
Gedung Baru GKI Pengharapan Jayapura Segera Dibangun, Anggaran Mencapai Rp 80 Miliar
Peletakan batu pertama GKI Pengharapan, Rabu (5/2/2025), bertepatan dengan peringatan ke-170 tahun Hari Pekabaran Injil di Tanah Papua.
TRIBUN-PAPUA.COM, JAYAPURA - Gedung baru Gereja GKI Pengharapan Jayapura di Jalan Sam Ratulangi Kota Jayapura, Papua, segera dibangun.
Peletakan batu pertama GKI Pengharapan, Rabu (5/2/2025), bertepatan dengan peringatan ke-170 tahun Hari Pekabaran Injil di Tanah Papua.
Gereja ini akan dibangun kembali dengan total anggaran Rp 80 miliar, namun dilaksanakan secara bertahap.
Adapun peletakan batu pertama melibatkan pimpinan dan anggota DPR Papua, Pemerintah Provinsi Papua, Pimpinan DPR dan Pemerintah Kota Jayapura, serta Ondoafi.
Tampak hadir sejumlah pejabat publik dalam peletakan batu pertama, yakni Sekda Provinsi Papua, Yohanes Walilo mewakili Pemprov Papua.
Ketua DPR Papua, Denny Henry Bonai dan Wakil Ketua I DPRP Herlin Beatrix Monim serta Wakil Ketua III, H Supriyadi Laling dan anggota DPRR, Norman Banua.
Baca juga: SOSOK Ica Mayor, 23 Tahun Jadi Pelayanan PAM Wijk SGO GKI Pengharapan Jayapura
Ketua Majelis Jemaat GKI Pengharapan, Pdt Didimus Watopa Sth dan Ketua Klasis GKI Port Numbay, Pdt Andris W Tjoe memimpin jalannya ibadah syukur.
Kini, gedung gereja GKI Pengharapan yang masih digunakan untuk ibadah, memasuki usia ke-40 tahun.
Ketua Klasis GKI Port Numbay, Pdt Andris W Tjoe menyebut pembangunan gedung baru GKI Pengharapan di momen 170 tahun Pekabaran Injil merupakan kerinduan lama ribuan jemaat.

Namun, Tjoe mengingatkan tujuan pembangunan gereja adalah untuk meneguhkan iman para jemaat, serta menebar kasih kepada sesama manusia.
Terlebih, membangun rohani jemaat. Gereja ini diharapkan menjadi rumah bagi setiap orang yang ingin merasakan kasih Tuhan.
"Gereja ini bukan hanya menjadi tempat ibadah, tetapi juga menjadi tempat umat dibentuk dan dikuatkan dalam iman. Pembangunan gereja ini lebih dari sekedar bangunan fisik,” ujarnya.
Ketua DPR Papua Denny Henrry Bonai berharap pembangunan GKI Perngharapan semakin meneguhkan komitmen meningkatkan kualitas iman serta pelayanan kepada Tuhan.
Baca juga: 3 Orang Diduga Korupsi Dana Pembangunan Gereja Katolik Kelapa Lima Merauke, Status Tersangka Menanti
"Saya mengajak masyarakat mendukung pembangunan gereja ini. baik dari tenaga atau sumber daya. Semoga berjalan lancar sehingga menjadi berkat bagi para jemaat. Selamat bekerja para panitia," ujarnya.
Bonai berharap nantinya GKI Pengharapan menjadi simbol toleransi di Ibu Kota Provinsi Papua.
Sementara itu, Wakil Ketua I DPR Papua, Herlin Beatrix Monim menyebut pembangunan gereja baru GKI Pengharapan merupakan pergumulan panjang mendiang suaminya, Pdt Piet Daniel Yoweni sebagai Hamba Tuhan.
Beatrix yang juga penggagas pembangunan GKI Pengharapan, mengharapkan kebersamaan ribuan jemaat untuk mewujudkan impian bersama dalam menuntaskan pembangunan.
Sehingga, GKI Pengharapan nantinya bukan berdiri sekedar fisik, tetapi melampaui kebersamaan dalam kasih dan pertumbuhan iman.

“Sebagai Wakil Ketua I DPR Papua, saya bersama Ketua DPR Papua, kami datang dan menyampaikan komitmen janji iman kami untuk menopang, tetapi kekuatan pembangunan ini ada pada warga jemaat,” kata Monim.
Sekda Provinsi Papua, Yohanis Walilo mewakili Pemerintah Papua, menyampaikan dukungannya terhadap pembangunan gereja baru GKI Pengharapan.
"Pemerintah Papua mendukung penuh. Kami akan membantu sesuai dengan kemampuan anggaran daerah,” ujarnya.
Ketua PHMJ GKI Pengharapan, Pdt Didimus Watopa menyebut ada 8.000-an jemaat di gereja ini.
Selaku penanggung jawab pembangunan GKI Pengharapan, Pdt Didimus menyampaikan terima kasih atas dukungan dan bantuan semua pihak, termasuk Pemerintah Papua, pimpinan dan anggota DPR Papua, Forkopimda Papua, Ondoafi, pimpinan DPR Kota Jayapura dan Pemerintah Kota Jayapura.
"GKI Pengharapan tidak bisa sendiri membangun. Ini bisa terlaksana berkat dukungan seluruh pihak. Terima kasih untuk komitmen seluruh pihak yang telah mendukung,” pungkasnya. (*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.