ypmak
Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK)

Aske Mabel Ditangkap

TPNPB Ungkap Dugaan Aske Mabel Spionase Polisi: Sengaja Disusupkan untuk Pantau Pergerakan Kami

TPNPB justru menduga Aske adalah spionase atau mata-mata polisi yang sengaja menyusup untuk memantau pergerakan mereka.

Editor: Lidya Salmah
Tribun-Papua.com/Taniya Sembiring
PENANGKAPAN KKB ASKE: Tampak Aske Mabel Digiring ke Mako Brimob Polda Papua Rabu, (19/2/2025). Aske tertembak di kaki karena melakukan perlawanan 

TRIBUN-PAPUA.COM, JAYAPURA- Markas Pusat Komando Nasional Tentara Nasional Pembebasan Papua Barat (TPNPB-OPM) membantah Aske Mabel merupakan anggotanya.

TPNPB justru menduga Aske adalah spionase atau mata-mata polisi yang sengaja menyusup untuk memantau pergerakan mereka.

Juru Bicara Komnas TPNPB-OPM, Sebby Sambom, mengatakan, bahwa selama ini Aske Mabel tidak terdaftar sebagai anggota TPNPB di 36 Kodap se-Papua.

Baca juga: Kronologi Penangkapan Aske Mabel: Dari Polisi Jadi Pimpinan KKB, Kini Dibekuk Rekan Sendiri

Bahkan, kata Sebby lagi, bahwa Aske pernah menawarkan diri untuk bergabung dengan TPNPB sembari membawa empat pucuk senjata api jenis AK Cina, namun ditolak karena masih berstatus anggota aktif Polres Yalimo, Papua Pegunungan.

"Kami menilai Akse Mabel sengaja dibebastugaskan dari Polres Yalimo agar menciptakan kekacauan dan kriminalitas di wilayah Yalimo, dengan tujuan meloloskan pembentukan Kodim, Polsek dan pos-pos militer guna menambah pasukan keamanan di sana," ujar Sebby dalam siaran persnya, Rabu (19/2/2025).

Baca juga: Polisi Melumpuhkan Aske Mabel Saat Melakukan Perlawanan

Sebby juga menyoroti penjemputan Aske Mabel oleh Satgas Operasi Damai Cartenz pada Rabu (19/2/2025).

Menurut dia,  hal ini sudah sesuai dengan agenda aparat keamanan bersama Jefri Pagawak, setelah serangkaian aksi kriminal yang diduga dilakukan Aske di wilayah Yalimo.

"Setelah Aske Mabel melakukan tindakan kriminal di wilayah Yalimo, banyak warga sipil yang terpaksa mengungsi. Tindakan kriminal ini sengaja diciptakan agar warga meninggalkan kampungnya,"tandas Sebby. (*)

 

Sumber: Tribun Papua
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved