ypmak
Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK)

Info Papua Tengah

Perlu Libatkan Tokoh Agama, Solusi Atasi Dinamika Program Makan Bergizi Gratis di Papua Tengah

Dengan nominal anggaran yang cukup besar, Sony mengusulkan agar pola pengelolaannya dilakukan secara langsung oleh gereja maupun masjid di Tanah Papua

Tribun-Papua.com/Istimewa
AKSI TOLAK MAKAN BERGIZI GRATIS - Ratusan pelajar di Kabupaten Dogiyai, Papua Tengah, Senin (17/2/2025), menggelar aksi unjuk rasa menolak program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang dicanangkan oleh pemerintah pusat. Nampak Koordinator aksi, Ochep Youw, menyatakan pernyataan sikap kepada pemerintah pusat. 

Laporan Wartawan Tribun-Papua.com, Calvin Louis Erari

TRIBUN-PAPUA.COM, NABIRE - Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang mulai diterapkan di seluruh Indonesia, menjadi pro dan kontra dari para pelajar di Bumi Cenderawasih.

Beberapa waktu lalu, para pelajar melakukan aksi penolakan terhadap program MBG di berbagai daerah.

Menyikapi hal tersebut, dua anggota DPR Papua Tengah, Bekies Sony Kogoya, dan Nancy Raweyai, angkat bicara.

Sony mengatakan, MBG sangatlah baik, karena anggaran yang digunakan untuk program ini diturunkan langsung dari APBN dengan nominal yang cukup besar.

"Jadi kami tidak menolak, tapi menerima program ini," kata Sony kepada Tribun-Papua.com di Nabire, Jumat (28/1/2025).

Suasana pemberian makanan program Makan Bergizi Gratis (MBG) digelar aparat TNI di Distrik Homeyo, Intan Jaya, Papua Tengah, Senin (20/1/2025).
Suasana pemberian makanan program Makan Bergizi Gratis (MBG) digelar aparat TNI di Distrik Homeyo, Intan Jaya, Papua Tengah, Senin (20/1/2025). (Tribun-Papua.com/istimewa)

Baca juga: Pelajar di Tanah Papua Tolak Program Makan Bergizi Gratis, Desak Prabowo Beri Pendidikan Gratis

Kemudian dengan nominal anggaran yang cukup besar, Sony mengusulkan agar pola pengelolaannya dilakukan secara langsung oleh gereja maupun masjid yang ada di Papua.

"Jadi tidak perlu melalui perusahaan, atau lain sebagainya, agar tidak menimbulkan keraguan dari setiap orang tua murid terhadap program MBG," katanya.

Sony bilang, kalau sektor agama yang mengelolah program tersebut, maka MBG akan dapat berjalan lancar dan sukses.

Lalu mengenai menu makanannya juga, lanjut Sony, perlu menggunakan pangan lokal asli Papua.

Selain itu, Sony juga menyinggung soal permintaan para pelajar terkait sekolah gratis.

KEBEBASAN PERS: Legislator Provinsi Papua Tengah, Bekies Sony Kogoya mengatakan, kedepan tidak ada lagi pembatasan untuk media melakukan peliputan agenda DPR, Senin, (10/2/2025). Foto: Tribun-Papua.com/Calvin Lous Erari.
KEBEBASAN PERS: Legislator Provinsi Papua Tengah, Bekies Sony Kogoya mengatakan, kedepan tidak ada lagi pembatasan untuk media melakukan peliputan agenda DPR, Senin, (10/2/2025). Foto: Tribun-Papua.com/Calvin Lous Erari. (Tribun-Papua.com/Calvin)

"Soal ini, sebenarnya sudah berjalan melalui dana Otsus yang begitu besar, yang diberikan pemerintah pusat, nah sekarang kembali ke masing-masing kepala daerah, dan dinas teknis yang menangani sekolah-sekolah, apakah ini dijalankan atau tidak, jadi kembali kesitu," jelasnya.

Sebagai politisi Partai PAN, Sony juga tidak lupa menyampaikan apresiasi kepada Presiden Prabowo yang sudah memberikan program MBG kepada seluruh masyarakat Indonesia.

Baca juga: Program Makan Bergizi Gratis Prabowo Ditolak Pelajar di Dogiyai Papua Tengah, Aksi Massa Merebak

Sementara, Nancy Raweyai menambahkan, yang pastinya mendukung program pemerintah, akan tetapi pola pengawasan, dan eksekusinya perlu diawasi secara bersama.

Kemudian, dalam menjalankan program ini juga, perlu melibatkan semua pihak, baik itu nelayan, petani, peternak, dan lain sebagainya.

"Jadi kalau mau tolak, ini dari mana, karena program ini sudah jalan, untuk itu sekarang, perlu ada kolaborasi untuk mendukung program ini, agar kedepan juga dapat berjalan baik," ujarnya. (*)

Sumber: Tribun Papua
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved